CEO PSIM: Banyak Klub Kurang Hargai Pemain Sebagai Atlet Profesional

CEO PSIM: Banyak Klub Kurang Hargai Pemain Sebagai Atlet Profesional

Olahraga | BuddyKu | Rabu, 7 Desember 2022 - 14:09
share

JAKARTA - Chief Executive Officer PSIM Yogyakarta, Bima Sinung Widagdo, menyebut jika banyak klub yang tidak profesional. Keadaan itu pun kerap membuat pemain sebagai atlet tak bisa berkembang.

Sebagai salah satu olahraga paling terkenal di Indonesia, kondisi klub-klub domestik cenderung kurang profesional. Pasalnya, sudah beberapa kali pihak klub Liga 1 yang kedapatan menunggak membayar gaji.

Padahal, keadaan tersebut tentunya ikut mempengaruhi performa pemain. Berbicara di diskusi panel bertajuk Jaminan Perlindungan Atlet Demi Kesinambungan Prestasi dan Industri Olahraga Nasional, Bima menyebut jika klub juga harus profesional.

Bima menyebut jika pihak klub harus menyadari jika para pemain adalah atlet profesional. Mereka bukan orang-orang yang hobi bermain sepak bola dan tampil secara sukarela.

Kami sebagai klub, harus mengerti bahwa atlet itu adalah pemain profesional, yang berprofesi sebagai pemain sepak bola. Mereka bukan hobi bermain bola, kata Bima di Jakarta, Rabu (7/12/2022).

Bima mengakui jika ada beberapa klub Indonesia yang memiliki pola pikir yang salah. Keadaan tersebut membuat beberapa pemain merasa tidak dihargai oleh pihak manajemen.

Mindset klub-klub Indonesia masih belum menyadari betul jika pemain mencari nafkah dari bermain bola. Sebelum berbicara mengenai yang lain, kesadaran dari manajemen dan investor jika mereka ini pemain sepak bola, ujarnya.

Jika klub tidak profesional, maka akan sulit untuk menuntut para atlet untuk bertindak serupa. Apalagi masalah seperti penunggakkan gaji sudah beberapa kali terjadi di Tanah Air.

Bagaimana kita menuntut mereka berlaku secara profesional, kalau manajemennya tidak profesional. Misalnya, gajinya ditunggak. Mungkin sekarang sudah mulai berkurang, tutur Bima.

Topik Menarik