Liga 1 Dihentikan Satu Pekan Buntut Kerusuhan Berdarah di Kanjuruhan

Liga 1 Dihentikan Satu Pekan Buntut Kerusuhan Berdarah di Kanjuruhan

Olahraga | jawapos | Minggu, 2 Oktober 2022 - 03:04
share

JawaPoscom -PT Liga Indonesia Baru (LIB) menghentikan Liga 1 Indonesia musim 2022-2023 selama satu pekan setelah kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, usai laga Arema FC versus Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10).

Keputusan tersebut kami umumkan setelah kami mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI (Mochamad Iriawan). Ini dilakukan untuk menghormati semua pihak, sambil menunggu proses investigasi dari PSSI, kata Direktur Utama LIB Akhmad Hadian Lukita dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu dini hari (2/10).

LIB menyatakan kerusuhan di Stadion Kanjuruhan menyebabkan beberapa orang meninggal dunia, namun jumlah korban kehilangan nyawa masih belum dapat dipastikan. Selain itu, beberapa fasilitas di stadion berkapasitas 46.000 penonton tersebut juga rusak parah. Kami prihatin dan sangat menyesalkan peristiwa tersebut. Kami ikut berdukacita dan semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, kata Akhmad.

Kericuhan itu bermula saat ribuan suporter Arema FC, Aremania, merangsek masuk lapangan setelah tim kesayangannya kalah 2-3 dari Persebaya. Polisi kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan yang membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas.

Para pendukung yang bertumbangan membuat kepanikan di area stadion. Jumlah suporter yang membutuhkan bantuan medis tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang disiagakan di Stadion Kanjuruhan. Banyak suporter yang mengeluh sesak nafas terkena gas air mata dan terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion.

Supporter Persebaya, Bonek, dilarang hadir di stadion karena terlibat kericuhan saat Perseba kalah melawan Rans FC, Kamis (9/9) lalu. Otomatis, stadion hanya dipenuhi oleh Aremania. Paska menelan Kekalahan dari Persebaya, Arema ja dikabarkan mengamuk.

Ribuan Aremania lalu merangsek masuk ke dalam lapangan paska peluit panjang tanda pertandingan berakhir ditiupkan. Kericuhan pun tak terelakkan. Dua mobil polisi hancur karena menjadi target amukan massa. Sementara ratusan suporter tengah dirawat akibat luka-luka, sedangkan puluhan lainnya dikabarnya tewas. (*)

Topik Menarik