Media Vietnam Kritik Aksi Suporter Timnas Indonesia di Stadion GBT
SURABAYA Aksi suporter Timnas Indonesia di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) memicu kritik dari publik Asia Tenggara. Suporter Tanah Air dianggap meninggalkan kesan buruk pada ajang Kualifikasi Piala Asia U-20 2023 lalu.
Seperti diketahui, Timnas Indonesia U-19 telah selesai berkiprah di Kualifikasi Piala Asia U-20 2023. Agenda tersebut berhasil dilalui tim asuhan Shin Tae-yong dengan mulus.
Timnas Indonesia U-19 tergabung di Grup F bersama Timor Leste, Hong Kong, dan Vietnam. Indonesia menjadi tuan rumah grup tersebut. Oleh karena itu, seluruh pertandingan berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur.
Timnas Indonesia U-19 tampil begitu produktif di dua laga awal babak grup. Skuad Garuda Muda menang 4-0 atas Timor Leste dan unggul 5-1 atas Hong Kong. Di laga pamungkas, Timnas Indonesia U-19 menang tipis 3-2 atas Vietnam U-19.
Berkat hasil positif tersebut, Timnas Indonesia U-19 keluar sebagai juara grup F dan berhak lolos langsung ke putaran final Piala Asia U-20 2023. Vietnam U-19 juga dipastikan lolos melalui jalur runner up terbaik.
Komentar Mauricio Souza usai Persija Menang di HUT ke-97, The Jakmania Bikin GBK Bergejolak
Meskipun laga berjalan lancar, salah satu media Vietnam mengkritik aksi suporter di Stadion GBT. Suporter Tanah Air dianggap meninggalkan kesan buruk karena aksi kurang menyenangkan yang dilakukan terhadap pemain muda Vietnam.
Tuan rumah Indonesia telah meninggalkan citra buruk di Kualifikasi Piala Asia U-20 2023. Seusai laga, banyak suporter Indonesia yang mendekati area bus yang mengangkut Vietnam U-19 dan melakukan aksi ekstrem, bunyi pernyataan dari The Thao 247, Selasa (20/9/2022).
Beberapa orang terlihat menunjuk ke arah tim tamu. Pada saat yang sama, banyak botol dilemparkan ke jendela mobil yang membawa pemain Vietnam U-19, sambungnya kemudian.
Aksi kurang menyenangkan tersebut memang tidak dibenarkan. Pencinta sepak bola Tanah Air diharapkan bisa menahan diri dan emosi ketika mendukung Timnas Indonesia di stadion. Pasalnya, aksi brutal seperti itu justru dapat merugikan Timnas Indonesia dan mencoreng citra sepak bola Tanah Air.










