Ternyata Gara-gara Ini Produksi Migas RI Loyo

Ternyata Gara-gara Ini Produksi Migas RI Loyo

Olahraga | BuddyKu | Kamis, 15 September 2022 - 09:38
share

IDXChannel - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengungkapkan, Indonesia tengah menghadapi penurunan kemampuan produksi dalam sektor minyak dan gas (migas).

Menurutnya, hal ini disebabkan karena keterbatasan Indonesia untuk menemukan sumur-sumur minyak baru dengan kapasitas produksi yang besar.

"Indonesia saat ini mengalami penurunan kemampuan produksi. Dulu kita bisa jadi eksportir, kita produksi 1,6 juta barel per hari. Sekarang kita malah menjadi importir," kata Arifin, ditulis Kamis (15/9/2022).

Kendala lain yang tengah dihadapi adalah menurunnya kualitas sumur minyak tua yang dimiliki oleh Indonesia. Hal ini menyebabkan pemerintah mau tidak mau harus mengeluarkan lebih banyak biaya untuk keperluan pemurnian minyak asli Indonesia.

"Kalau dulu dalam 1 botol air mineral ukuran 550 mml, masih bisa dihasilkan 50% minyak, 50% air. Sekarang, 1% minyak dan 99%-nya sudah jadi air," terang Arifin.

Kendati demikian, Arifin menuturkan, Indonesia memiliki 68 potensi cekungan migas yang berpotensi menjadi wilayah kerja migas berskala besar baru di Indonesia.

Dalam proses pengembangan sumur baru, diakuinya, Kementerian ESDM membutuhkan waktu selama kurang lebih 7 tahun hingga 10 tahun.

Kita memang harus berpacu supaya kita bisa memanfaatkan potensi ini untuk mengurangi defisit yang sekarang masih banyak impor, tukas Arifin. (FAY)

Topik Menarik