5 Pembalap Buangan F1 yang Sukses Juara Formula E, Nomor 1 Cadangan Mercedes

5 Pembalap Buangan F1 yang Sukses Juara Formula E, Nomor 1 Cadangan Mercedes

Olahraga | BuddyKu | Selasa, 16 Agustus 2022 - 11:34
share

SEOUL Stoffel Vandoorne keluar sebagai juara dunia Formula E 2021-2022. Prestasi itu dicapai berkat finis kedua pada balapan kedua Seoul E-Prix 2022, Minggu (14/8/2022) sore WIB, di Korea Selatan.

Keberhasilan Vandoorne itu menambah panjang daftar pembalap yang tersingkir dari F1, tetapi bisa menjadi juara di FE. Sekadar informasi, mulai 2021-2022, Formula E mendapat label Kejuaraan Dunia (World Championship) dari FIA.

Oleh karena itu, Vandoorne layak menyandang status juara dunia FE. Maka, tidak ada embel-embel juara dunia pada tujuh seri sebelumnya. Lantas siapa saja pembalap buangan F1 yang juara Formula E? Berikut ulasannya.

5. Nelson Piquet Jr

Nelson Piquet Jr merupakan juara perdana Formula E pada 2014-2015 (Foto: Instagram/@piquetjr)
Nelson Piquet Jr merupakan juara perdana Formula E pada 2014-2015 (Foto: Instagram/@piquetjr)

Nelson Piquet Jr adalah juara FE pada musim pertama (2014-2015). Pembalap asal Brasil ini sebelumnya berkecimpung di F1 pada 2008 dan 2009. Putra dari Nelson Piquet ini tidak punya catatan bagus selama mengaspal di F1.

Bahkan, namanya justru terseret dalam insiden kontroversial di F1 GP Singapura 2008. Piquet disebut sengaja menabrakkan mobil oleh timnya ke pagar pembatas demi membantu Fernando Alonso memenangi balapan!

4. Sebastien Buemi

Sebastien Buemi menjadi juara Formula E pada musim 2015-2016 (Foto: Instagram/@sebastien_buemi)
Sebastien Buemi menjadi juara Formula E pada musim 2015-2016 (Foto: Instagram/@sebastien_buemi)

Semusim berikutnya (FE 2015-2016), Sebastien Buemi muncul sebagai juara. Dia mengikuti jejak Piquet sebagai pembalap buangan F1 yang juara di Formula E. Karier Buemi di F1 sendiri tidak terlalu mengilap.

Pembalap berpaspor Swiss itu hanya pernah membela Scuderia Toro Rosso (sekarang AlphaTauri) pada 2009-2011. Buemi lantas diangkat sebagai pembalap penguji sekaligus cadangan di Red Bull pada 2012, 2013, 2019, dan 2020.

3. Lucas di Grassi

Lucas di Grassi sukses menjuarai Formula E musim 2016-2017 (Foto: Instagram/@lucasdigrassi)
Lucas di Grassi sukses menjuarai Formula E musim 2016-2017 (Foto: Instagram/@lucasdigrassi)

Nasib Lucas di Grassi paling miris ketimbang Piquet dan Buemi. Pembalap asal Brasil ini hanya mentas semusim saja di F1, tepatnya pada 2010, bersama dengan Virgin Racing. Di Grassi terdepak di akhir musim.

Dia lantas menyeberang ke FE pada 2014-2015. Setelah dua musim, pembalap kelahiran Sao Paulo itu akhirnya menjadi juara FE 2016-2017.

2. Jean-Eric Vergne

Jean-Eric Vergne dua kali menjadi juara Formula E pada musim 2017-2018 dan 2018-2019 (Foto: Instagram/@jeanericvergne)
Jean-Eric Vergne dua kali menjadi juara Formula E pada musim 2017-2018 dan 2018-2019 (Foto: Instagram/@jeanericvergne)

Hingga detik ini, Vergne adalah pembalap dengan gelar Formula E terbanyak. JEV dua kali juara FE pada 2017-2018 dan 2018-2019. Sama seperti Buemi, karier Vergne mentok bersama Scuderia Toro Rosso pada 2012-2014.

Memang, dia sempat diangkat menjadi pembalap penguji di Scuderia Ferrari pada 2015 dan 2016. Namun, JEV mantap menyeberang ke FE pada 2015. Hasilnya, Vergne menjuarai Formula E sebanyak dua kali.

1. Stoffel Vandoorne

Satu-satunya juara dunia Formula E ini mengalami nasib yang buruk selama mentas di ajang F1. Vandoorne pernah menjadi rival Rio Haryanto pada Kejuaraan F2 (GP2) 2015. Pada akhirnya, pembalap asal Belgia itu tampil sebagai juara dunia GP2 2015.

Stoffel Vandoorne tampil sebagai juara dunia Formula E 2021-2022 (FE 2022) (Foto: Reuters/John Jones)
Stoffel Vandoorne tampil sebagai juara dunia Formula E 2021-2022 (FE 2022) (Foto: Reuters/John Jones)

Ketika itu, Vandoorne berstatus sebagai pembalap binaan McLaren Racing. Dia baru mendapat kursi di F1 pada 2017. Itu pun, nasibnya sungguh buruk. Vandoorne hanya dua musim mentas di F1, tepatnya pada 2017 dan 2018.

Mulai akhir 2018, Vandoorne menyeberang ke Formula E hingga akhirnya mencapai status juara dunia pada 2022 bersama Mercedes EQ Formula E Team. Selain bertugas di FE, Vandoorne juga menjadi pembalap cadangan untuk Mercedes AMG Petronas di F1 sejak 2019.

Topik Menarik