3 Pahlawan Nasional yang Jago Intelijen, Nomor 1 Keturunan Prancis

3 Pahlawan Nasional yang Jago Intelijen, Nomor 1 Keturunan Prancis

Olahraga | BuddyKu | Sabtu, 6 Agustus 2022 - 06:31
share

MENJADI seorang intelijen negara bukanlah hal mudah. Tak banyak pahlawan nasional Indonesia yang memiliki kemampuan intelijen baik semasa hidupnya. Berikut adalah 3 pahlawan nasional ahli intelijen, yang dirangkum tim Litbang MNC Portal Indonesia.

1.Pierre Tendean

Merujuk data yang diberikan oleh Direktorat K2KRS (Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan, dan Restorasi Sosial) Pierre Tendean dianugerahi gelar pahlawan nasional berdasarkan Surat Keputusan Nomor 111/Koti/1965 tertanggal 5 Oktober 1965.

Pria kelahiran 21 Februari 1939 ini merupakan 1 dari 7 korban kebengisan pasukan pemberontak gerakan 30 September tahun 1965. Pierre, yang kala itu berpangkat Letnan Satu Czi bertugas sebagai ajudan Jenderal AH Nasution, dibawa ke Lubang Buaya lalu dibunuh.

Banyak orang yang mungkin belum mengetahui bahwa Pierre pernah menjadi anggota intelijen yang ditugaskan di DIPIAD (Dinas Pusat Intelijen AD) untuk menjadi mata-mata ke Malaysia. Diketahui, kala itu Indonesia sedang menghadapi kasus konfrontasi dengan Malaysia atau Dwikora. Pierre dianggap sebagai seorang intel piawai. Berbekal parasnya yang ganteng dan kebule-bulean, Pierre menyamar sebagai turis asing.

Ditambah, pria keturunan Prancis ini menguasai beberapa bahasa asing seperti Inggris dan Belanda. Dalam masa tugasnya selama setahun, Pierre tercatat sudah tiga kali berhasil masuk ke Malaysia dengan mulus.

2.S Parman

Pahlawan nasional lain yang juga mahir dalam dunia intelijen adalah Letnan Jenderal Siswondo Parman atau S Parman. Ia adalah seorang perwira intelijen yang memiliki banyak pengetahuan tentang sepak terjang PKI. Melansir Okezone, kemampuan intelijen Parman yang luar biasa bahkan membuat pemerintah Jepang percaya dan memperkerjakannya sebagai polisi rahasia.

Di kariernya sebagai perwira militer, S Parman berposisi sebagai Menteri/Panglima Angkatan Darat (Mengpangad) sebagai Asisten I/Intelijen. Sayangnya, S Parman juga menjadi korban tewas dalam tragedi September 1965. Ia ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 5 Oktober 1965 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

3. Silas Papare

Nama Silas Papare tidak boleh dilewatkan jika berbicara mengenai intelijen. Pria yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 14 September 1993 ini adalah seorang putra Papua dan orang kepercayaan Belanda. Ia pernah didapuk menjadi tenaga intelijen dan tentara sekutu pemerintah Belanda. Kala mendengar Indonesia merdeka, Silas memberontak dan justru membela Indonesia. Ia ikut menyerang Belanda sampai sempat dipenjara.

Ia sangat ingin mempertahankan Indonesia dengan mendirikan PKII (Partai Kemerdekaan Indonesia) di bulan November 1946.

Silas juga mendirikan Badan Perjuangan Irian di Yogyakarta pada Oktober 1949. Silas Papare wafat pada 7 Maret 1973. Berdasarkan SK No 077/TK/1993 pada 14 September 1993, Silas memperoleh gelar pahlawan nasional.

Topik Menarik