Mengenal CAFA, Federasi Sepak Bola Asia Tengah yang Bisa Menjadi Opsi Baru untuk Timnas Indonesia

Mengenal CAFA, Federasi Sepak Bola Asia Tengah yang Bisa Menjadi Opsi Baru untuk Timnas Indonesia

Olahraga | BuddyKu | Kamis, 4 Agustus 2022 - 20:12
share

JAKARTA, iNews.id - Jika Timnas Indonesia memutuskan keluar dari AFF, CAFA selaku Federasi Sepak Bola Asia Tengah dapat menjadi menjadi opsi lain selain EAFF atau Federasi Sepak Bola Asia Timur.

Pasalnya, sampai saat ini masih santer isu rencana keluarnya Timnas Indonesia dari AFF atas desakan pencinta sepak bola Tanah Air. Setelah didesak keluar dari AFF dan diminta segera cepat-cepat bergabung dengan EAFF, Timnas juga memiliki opsi bergabung dengan CAFA sebagai pertimbangan terbaru.

Dikutip iNews.id dari laman resmi, Kamis (4/8/2022), PSSI menghormati AFF dan konfederasi sepakbola dunia lainnya. Namun, sampai PSSI dipastikan masih anggota AFF.

Timnas dalam hal ini PSSI sebenarnya masih mengkaji apakah akan hengkang Konfederasi Sepakbola ASEAN (AFF) atau tidak. Khususnya, terkait untung ruginya keluar dari AFF.

Lantas, seperti apa profil Federasi Sepak Bola Asia Tengah (CAFA) yang digadang sebagai pilihan terbaru jika Indonesia pergi dari AFF? Berikut adalah ulasan lengkapnya.

Mengenal CAFA, Punya Anggota Sedikit tapi Kuat

The Central Asia Football Association atau Federasi Sepak Bola Asia Tengah (CAFA) menjadi opsi terbaru yang mencuat apabila Timnas Indonesia tinggalkan AFF.

Sama seperti AFF, CAFA adalah bagian dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), yang beranggotakan negara-negara Asia Tengah.

CAFA baru dibentuk pada tahun 2014 oleh enam negara Asia Tengah yang berinisiatif membuat zona federasi baru di Asia. Keenam negara yang menjadi delegasi CAFA adalah Afganistan, Iran, Kirgizstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.

Federasi sepak bola dari enam negara tersebut kemudian diundang oleh Presiden AFC dan menyelenggarakan Kongres Luar Biasa AFC di Sao Paulo, 9 Juni 2014. Hasil kongres tersebut akhirnya melahirkan zona federasi baru kawasan Asia.

Pembentukan CAFA merupakan inisiasi dari Federasi Sepak Bola Iran (FFIRI) yang saat itu bersengketa dengan Federasi Sepak Bola Asia Barat (WAFF). Harus diakui bahwa CAFA beranggotakan enam negara Asia Tengah yang menjadi kekuatan penting di Benua Asia.

Meski hanya beranggotakan 6 negara, tiga negara di antaranya memiliki ranking 100 besar di peringkat FIFA per 24 April 2022 lalu. Ketiganya antara lain adalah Iran (21), Uzbekistan (83), dan Kirgistan (95).

Iran yang menempati peringkat 21 FIFA menjadi negara Asia dengan ranking tertinggi di FIFA, Uzbekistan menempati di peringkat 11 Asia, sedangkan Kirgistan di urutan ke-15.

Sementara itu, Tajikistan berada di ranking 114 FIFA atau 22 Asia, Turkmenistan di urutan 134 FIFA atau 24 Asia, dan Afghanistan di posisi 150 FIFA atau 27 FIFA.

Salah satu keuntungan jika Indonesia bergabung ke CAFA ialah adanya turnamen kelompok umur yang berjenjang. Antara lain adalah kompetisi untuk putra dan putri mulai dari kelompok usia U-16 hingga U-23.

Sayangnya, CAFA saat ini tidak memiliki turnamen untuk timnas level senior, seperti di Piala AFF di Asia Tenggara, atau Piala EAFF di Asia Timur.

Beberapa keuntungan dan kerugian mungkin akan dirasakan Indonesia jika bergabung dengan CAFA. Karena itu, menarik dinantikan keputusan apa yang diambil PSSI terkait desakan keluar dari AFF untuk Timnas Indonesia.

Topik Menarik