Ötzi The Iceman, Mumi Beku dari Pegunungan Alpen Italia
tziThe Iceman atau tzi si manusia es yang pertama kali ditemukan pada tahun 1991, tubuhnya terkikis dari gletser di Pegunungan Alpen Italia dekat perbatasan antara Italia dan Austria.
tzi The Iceman merupakan mumi yang berusia 5.300 tahun yang tubuhnya masih utuh dibanding mumi lainnya dan terpelihara dengan sangat baik karena membeku di pegunungan es. Penemuan tzi sendiri penempati peringkat sebagai salah satu penemuan arkeologi terbesar abad ke-20.
"Dia sangat penting karena, untuk pertama kalinya, kami memiliki kemungkinan untuk mengetahui individu Zaman Tembaga yang meninggal dalam situasi yang sama seperti saat dia hidup," kata Katharina Hersel, juru bicara Museum Arkeologi South Tyrol di Bolzano, Italia, dikutip dari Livescience.
tzi The Iceman sendiri pertama kali ditemukan oleh dua pejalan kaki Jerman yang sedang melintasi pegunungan di ketinggian 3,210 meter di punggung timur pegunungan.
Hasil Persija Jakarta vs Persik Kediri di Super League: Macan Kemayoran Comeback Lawan 10 Pemain
Pendaki Jerman memberi tahu pihak berwenang Austria, yang menganggap mayat itu adalah korban kecelakaan pendakian gunung yang tidak menguntungkan. Asumsi ini mendorong upaya tergesa-gesa pada hari berikutnya untuk mengeluarkan tubuh dari es.
Menariknya, tzi The Iceman ditemukan dalam kondisi sedang membawa pisau berbilah rijang dan alat panah beserta anaknya.
Menggunakan kapak dan jackhammers, para penyelamat berusaha menggali tzi dari es, meskipun faktanya tidak satupun dari mereka adalah arkeolog terlatih.
Dalam prosesnya, bagian mumi termasuk pinggul dan paha kiri dan beberapa alatnya, termasuk busurnya rusak.
Upaya pertama untuk membebaskan tubuh dari es digagalkan oleh cuaca buruk, sehingga pihak berwenang mencoba lagi keesokan harinya. Upaya penyelamatan memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan, tetapi lima hari setelah penemuan tzi, mumi itu dibebaskan dari es dan sepenuhnya terbuka.
Sebuah helikopter membawa mumi itu dari gunung, dan manusia es itu diangkut ke Institut Kedokteran Forensik di Universitas Kedokteran Innsbruck di Austria.
Di sana, Konrad Spindler, seorang arkeolog di University of Innsbruck , memeriksa sisa-sisa dan mengumumkan bahwa mumi itu bukan pendaki gunung.
Es telah mengawetkan tubuh melalui proses mumifikasi alami. Proses ini melibatkan pengawetan jaringan organik tanpa bantuan campur tangan manusia, seperti yang terjadi pada beberapa mumifikasi Mesir kuno, atau bahan kimia yang sengaja diterapkan.
Selain lingkungan yang sangat dingin, mumifikasi alami dapat terjadi di lingkungan gersang atau tempat yang tidak memiliki oksigen, seperti rawa.
Setelah digali, tzi awalnya ditempatkan di Institut Kedokteran Forensik di Universitas Kedokteran Innsbruck di Austria. Tetapi ketika para peneliti mengetahui bahwa mumi itu telah ditemukan di sisi Pegunungan Alpen Italia , 100 kaki (30 m) dari perbatasan Austria.
Enam tahun kemudian, tzi dipindahkan ke Museum Arkeologi South Tyrol. Di sana, ia ditempatkan di "sel dingin" khusus, yang dijaga pada suhu konstan 20,3 derajat Fahrenheit (minus 6,5 derajat Celcius) dan dapat dilihat melalui jendela kecil. Artefak dan pakaiannya juga dipajang.










