Kemenangan Sepak Bola Wanita di Musim Panas

Kemenangan Sepak Bola Wanita di Musim Panas

Olahraga | BuddyKu | Selasa, 26 Juli 2022 - 12:59
share

Rob Fenn Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste

"SETIAP kali orang mengucapkan \'sepak bola wanita\', saya ingin mengoreksi mereka untuk hanya mengatakan \'sepak bola\'. Pilihan olah raga bagi perempuan berkurang hanya karena mereka adalah perempuan." (Alex Morgan)

Inggris baru saja mengalahkan Spanyol 2-1 di Brighton, Inggris, di salah satu perempat final Kejuaraan Eropa yang laris terjual oleh penonton. Perempuan di seluruh Inggris menonton pertandingan tersebut, dan tidur sambil bermimpi mereka dapat bermain untuk negara mereka suatu hari nanti, di depan ribuan penonton di stadion terbesar, dengan jutaan orang lainnya menonton.

Sepak bola digambarkan seperti menari dengan bola. Tidak ada seorang penonton pun yang menginginkan pertunjukan sepak bola dengan pemain yang kurang terampil, pertandingan yang kurang kompetitif, serta kurangnya hiburan atau keindahan karena semua hal tersebutlah yang disukai penggemar sepak bola.

Tidak heran sepak bola wanita sekarang mencapai momentum yang besar. Kejuaraan Sepak Bola Euro Wanita UEFA 2022 musim panas ini, yang diselenggarakan oleh Inggris, telah menjadi kesuksesan yang menakjubkan. Rekor kehadiran secara keseluruhan untuk turnamen kejuaraan Eropa dipecahkan di beberapa pertandingan yang lalu - dengan sisa 15 pertandingan yang belum dipertandingkan.

Rekor kehadiran untuk sebuah pertandingan juga telah dipecahkan, di mana 68.871 penggemar menyaksikan Inggris mengalahkan Austria di pertandingan pembuka di Old Trafford (mengalahkan rekor sebelumnya 41.301 menonton Final Euro 2013). Sepak bola sedang mengalami revolusi kesetaraan gender, dan pada musim panas yang penuh kemenangan, di tempat kelahiran olahraga sepak bola.

Penggemar Liga Super Wanita tidak akan terkejut. 12 tim wanita yang sepenuhnya beranggotakan pemain profesional telah berkompetisi sejak 2010, termasuk Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Manchester United dan Tottenham. Barclays menandatangani kontrak sponsor selama tiga tahun pada 2019-20, yang dilaporkan bernilai lebih dari 10 juta. Pertandingan tersebut tayang di televisi dan setiap minggu semakin banyak orang yang menonton.

Sepak bola wanita juga sedang naik daun di Indonesia. Garuda Pertiwi, tim putri Indonesia, berlaga di Final Piala Asia di India pada bulan Januari; dan Kompetisi AFF di Filipina bulan ini, hampir dipastikan akan memperoleh tempat di Semi Final. Piala Pertiwi pada bulan Maret tahun ini, kembali setelah jeda karena pandemi, dimenangkan oleh tim Papua, yang mengalahkan Bangka Belitung di final 3-1. Menteri Pemuda dan Olahraga dan Ketua PSSI telah bertemu dengan tim dan memuji prestasi mereka.

Sukses membutuhkan waktu. Tapi seperti halnya tim Putra Indonesia, kesuksesan tersebut pasti akan datang. Indonesia penuh dengan pemuda yang penuh dengan bakat. Indonesia mencintai sepak bola, dan seperti halnya pada olahraga badminton, Indonesia suatu hari nanti akan naik ke atas podium. Tim Putra Indonesia telah sukses meraih medali emas di SEA Games 1991, dan memiliki momentum saat ini, di mana Indonesia lolos ke Final Piala Asia 2023.

Inggris adalah penggemar olahraga Indonesia, dan Inggris ingin melihat olahraga di Indonesia berkembang. British School Jakarta telah membuka Manchester City Football Academy, satu-satunya di seluruh Asia. Anak laki-laki dan perempuan muda Indonesia diajari cara bermain sepak bola dengan panduan pelatihan dari salah satu tim top Eropa.

Program Seleksi Garuda yang luar biasa akan segera kembali untuk musim keempatnya - dengan sekelompok baru pesepakbola muda yang sangat berbakat yang dibawa ke Inggris untuk merasakan pengalaman selama 6 bulan yang luar biasa yang akan memperkuat bakat mereka dengan ilmu, teknologi, pelatihan, dan fasilitas olahraga terbaik yang yang ditawarkan Inggris. Mereka akan kembali, seperti sebelumnya, ke tim-tim top di Eropa dan Indonesia, dan membantu Timnas menaikkan peringkatnya.

Tranmere Rovers, salah satu tim sepak bola tertua di Inggris, juga memiliki hubungan dengan Surabaya di mana mereka membina insan berbakat di Indonesia.

Diplomasi sepak bola mengajarkan saya empat hal. Pertama, bakat sudah melekat pada individu, tetapi dibutuhkan sebuah komunitas yang tepat untuk menjadikannya seorang pemenang.

Kedua, nilai hiburan dari olahraga tidak ada kaitannya dengan gender. Keterampilan yang ditampilkan dalam sepak bola wanita membuatnya sangat menarik untuk ditonton.

Ketiga, kita semua membutuhkan panutan. Tanpa mereka, jalan kita jauh lebih sulit. Dengan adanya atlet wanita yang berbakat untuk dicontoh, lebih banyak perempuan yang akan berpartisipasi, dan akan ada lebih banyak bakat yang dapat ditemukan.

Keempat, sepak bola wanita akan tetap ada, dan semakin memperoleh lebih banyak kehormatan seperti yang seharusnya. Kita membutuhkan olahraga untuk kesehatan kita, untuk drama, untuk komunitas. Akhirnya, sekarang Inggris memiliki sejumlah peluang kedua (akankah kita pernah!) untuk membawa pulang sepak bola kembali.

Pantau dan nikmati terus pertandingannya!

Baca berita menarik lainnya di e-paper koran-sindo.com

(bmm)

Topik Menarik