Cerita Rifal Lastori, Pemain yang Bawa Tiga Klub Promosi ke Liga 1

Cerita Rifal Lastori, Pemain yang Bawa Tiga Klub Promosi ke Liga 1

Olahraga | jawapos | Jum'at, 1 Juli 2022 - 11:34
share

JawaPos.com- Tiga klub sudah dibawa Rifal Lastori promosi dari Liga 2 ke Liga 1. Yakni, PSIS Semarang (2017), PSS Sleman (2018), dan RANS Nusantara FC (2021). Musim ini, hokinya diharapkan bisa membawa klub barunya, PSIM Jogjakarta, naik ke divisi tertinggi.

Farid S. Maulana, Jogjakarta-

Sebenarnya ada sedikit kekecewaan dari Rifal Lastori ketika dipinjamkan Borneo FC ke PSIM Jogjakarta. Sebab, hati kecilnya ingin sekali bermain di Liga 1. Ingin merasakan kerasnya persaingan kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Apalagi, sudah tiga kali dia membawa klub yang dibelanya promosi ke Liga 1. Yakni, PSIS Semarang pada 2017, PSS Sleman pada 2018, dan yang paling anyar adalah RANS Nusantara FC musim lalu. Bagi dia, sudah cukup pembuktian untuk bisa bermain di Liga 1.

Tapi apa daya, musim ini dia harus kembali bermain di Liga 2. Klubnya, Borneo FC, meminjamkannya ke PSIM Jogjakarta.

Semua pemain tentu ingin main di Liga 1, termasuk saya. Tapi, jalannya sudah begini, jadi dijalani saja, katanya kepada Jawa Pos (22/6).

Di PSIM, Lastori diharapkan bisa mengulangi keberuntungannya bersama tiga klub sebelumnya. Yakni, membawa promosi dari Liga 2 ke Liga 1. Sebuah beban yang mau tak mau harus ditanggung lagi musim ini.

Lastori mengaku tidak masalah banyak yang menganggapnya bawa hoki. Yang jelas, pemain 25 tahun itu tidak ingin terbebani dengan hoki tersebut. Kalau dibilang bawa hoki, ya tidak apa-apa. Kenyataannya seperti itu, ucapnya.

Namun, Lastori menegaskan bukan hoki yang membuatnya bisa membawa tiga klub promosi. Kerja keras di tiap latihan adalah rahasianya. Selalu total. Selalu memberikan yang terbaik tiap kali latihan dan pertandingan, ujarnya.

Rahasia lain, Lastori selalu memasrahkan kariernya kepada Tuhan. Dia tidak mau punya target muluk-muluk. Dirinya hanya ingin bermain baik dan memberikan kemenangan kepada tim yang dibela.

Kalau sudah kerja keras, tinggal serahkan kepada Tuhan. Dia akan berikan jalan terbaik, katanya.

Pria asli Halmahera Utara itu sebenarnya tidak menyangka bisa bergabung dengan PSIM. Terutama ketika suporter PSIM menyambutnya dengan antusiasme luar biasa. Padahal, pada 2018, PSIM dan suporternya adalah rival berat PSS, tim yang dibelanya saat itu.

Sambutan yang luar biasa tersebut yang membuatnya makin bersemangat. Dia terlecut ingin memberikan prestasi kepada PSIM. Tentu, prestasi itu adalah membawa promosi klub kebanggaan Kota Gudeg tersebut.

Keyakinan itu sangat besar. Apalagi, Lastori melihat skuad PSIM cukup mumpuni. Banyak pemain berkualitas bergabung musim ini.

Di luar itu, dia juga melihat ada faktor yang membuat kekuatan PSIM luar biasa. Yakni, faktor kekeluargaan. Faktor itu yang diyakininya akan jadi senjata utama PSIM dalam mengarungi Liga 2 nanti.

Pria kelahiran 9 Juni 1997 itu juga merasa nyaman di PSIM. Kehadiran pelatih Imran Nahumarury jadi salah satu faktornya. Saya juga kenal banyak pemain di sini. Jadi, soal adaptasi sudah tidak terlalu masalah, pungkasnya.

Topik Menarik