Bagaimana Regulasi Penalti Grid Mesin dan Girbok Formula 1?

KabarOto.com Beberapa kali kita lihat pembalap harus terkena penalti grid akibat penggantian komponen mesin atau girbok. Dalam regulasi Formula 1 musim ini ada beberapa batasan penggunaan mesin atau girbok, bila lewati batas maka pembalap terkena penalti.

Komponen mesin F1 terdiri dari tujuh elemen, apabila komponen itu diganti namun masih di bawah batasan, maka pembalap tidak dikenakan penalti.

Batasan penggantian mesin dan komponennya :

Khusus knalpot, terdiri dari empat komponen yakni sisi kanan primer, sisi kiri primer, sisi kiri sekunder dan sisi kanan sekunder. Setiap pembalap diperbolehkan delapan kali melakukan penggantian setiap elemen. Bagian tersebut akan sering diganti setelah pengemudi mengalami kecelakaan.

Sanksi diberikan dengan cara sebagai berikut:

Penalti untuk melebihi alokasi komponen girbok adalah pengurangan lima posisi start, yang berarti pengemudi bisa mendapatkan penalti 10 posisi saat start karena melebihi alokasi girbok. Dalam hal ini, biasanya tim juga melakukan penggantian mesin, dan melakukan start back-of-grid.

Walau dihindari, tapi terkadang tim akan sengaja menerima hukuman grid. Jika sebuah tim takut pembalap mereka mungkin tidak menyelesaikan balapan berikutnya, baik karena kecelakaan di balapan sebelumnya atau mesin mencapai akhir masa pakainya, maka mereka mungkin sengaja menerima penalti.

Tim juga harus merencanakan alokasi mesin mereka untuk semusim. Serta tim tersebut mengambil penalti grid untuk balapan, di mana tim menganggap pembalap mereka punya kesempatan bersaing dari belakang grid.

Setiap komponen unit daya pun sebelum digunakan, dalam keadaan tersegel oleh FIA untuk memastikan bahwa mesin tidak dibangun kembali atau diganti, sementara knalpot ditandai dengan jelas, dan girbok diberi identifikasi dan nomor suku cadang, ditempatkan dalam wadah khusus tersegel. Segel hanya dapat dilepas oleh pihak FIA, jadi untuk perbaikan atau modifikasi harus disetujui dan direkam secara ekstensif oleh FIA