Minati Robert Lewandowski, Barcelona Disindir Cuma Cari Pamor

Minati Robert Lewandowski, Barcelona Disindir Cuma Cari Pamor

Olahraga | BuddyKu | Sabtu, 25 Juni 2022 - 23:24
share

MUNICH - Minat Barcelona untuk mendatangkan Robert Lewandowski dianggap cuma cari pamor belaka. Hal itu dilontarkan oleh mantanPresiden Bayern Munchen, Uli Hoeness.

Pria 70 tahun itu mengaku heran minat Blaugrana yang berani membeli Lewandowski. Pasalnya saat ini mereka memiliki hutang sebesar 1,3 miliar Euro atau Rp20 triliun.

Sebagaimana diketahui, Barcelona seperti tak menyerah mendekati penyarang Bayern Munchen itu.Padahal, Direktur Die Roten, Hasan Salihamidzic berkali-kali menegaskan bahwa Lewandowski akan bertahan di Allianz Arena.

Saga transfer tersebut kian memanas kala Lewandowski menegaskan niatnya untuk segera angkat kaki dari Bayern. Pihak Barcelona pun dikabarkan sudah melayangkan tawaran sebesar 50 juta Euro.

Kontrak Robert Lewandowski di Bayern Munchen tinggal setahun lagi (Foto: Reuters/Kai Pfaffenbach)
Kontrak Robert Lewandowski di Bayern Munchen tinggal setahun lagi (Foto: Reuters/Kai Pfaffenbach)

Hoeness lantas mengomentari drama tarik ulur Lewandowski. Dirinya melayangkan sindiran dengan mempertanyakan mengapa Barcelona begitu berminat memboyong Lewandowski, padahal memiliki tumpukan hutang begitu besar.

Barcelona ingin mengontrak Lewandowski ketika mereka memiliki hutang sebesar 1,3 miliar Euro enam bulan lalu, mereka seperti tidak mau kehilangan pamor, kata Hoeness dilansir Mundo Deportivo , Sabtu (25/6/2022).

Hoeness pun menyebut bahwa Barcelona harus melunasi hutangnya terlebih dahulu sebelum memboyong pemain bintang. Dia menilai bahwa Barcelona akan bangkrut jika raksasa Catalan tersebut merupakan klub Jerman.

Di Jerman, mereka bisa saja sudah bangkrut, tetapi mereka membuat penawaran jutaan dolar untuk pemain Bayern, posisi kami jelas, Lewandowski terikat kontrak bersama kami hingga 2023, tambahnya.

Pernyataan Hoeness cukup masuk akal karena klub-klub Jerman umumya memiliki keuangan yang lebih sehat dari klub-klub Eropa lainnya. Hal itu dikarenakan DFB (federasi sepak bola Jerman) menerapkan kebijakan yang lebih ketat untuk mengatur keuangan klub-klub Jerman.

Topik Menarik