Piala Dunia 2022 Qatar: Penggemar Dilarang Pesta Miras dan Seks Bebas

Piala Dunia 2022 Qatar: Penggemar Dilarang Pesta Miras dan Seks Bebas

Olahraga | BuddyKu | Jum'at, 24 Juni 2022 - 04:37
share

DOHA Piala Dunia 2022 di Qatar tampaknya tidak akan disambut baik oleh para penggemar, terutama dari negara-negara Barat. Pasalnya, Qatar menerbitkan serangkaian aturan tegas yang akan membatasi aktivitas penggemar, seperti larangan minuman beralkohol dan seks bebas.

Seperti diketahui, penunjukan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 sempat mendapat tentangan keras. FIFA dituding hanya mengutamakan uang saja ketimbang pesta sepak bola. Apalagi, muncul laporan terjadi kekejaman terhadap pekerja migran di Qatar selama pembangunan stadion.

Pada Mei 2022, Kepala Keamanan Piala Dunia 2022, Abdullah Al Ansari, sudah mengeluarkan peringatan keras kepada aktivis HAM. Mereka diminta untuk tidak mengampanyekan LGBTQ selama Piala Dunia 2022.

Al Ansari bahkan akan lepas tangan bila kampanye itu mendapat reaksi negatif dari masyarakat setempat. Ketimbang mengambil risiko, penggemar disarankan untuk tidak mengampanyekan atau mengenakan atribut terkait LGBTQ.

Laporan terbaru dari Daily Star , Jumat (24/6/2022), akan semakin bikin penikmat sepak bola was-was, terutama dari negara-negara Barat. Sebab, penggemar tidak lagi bisa menggelar pesta minum minuman beralkohol dan seks bebas!

Seks (bebas) sangat tidak disarankan, kecuali Anda datang ke sini sebagai seorang suami dan istri yang sah. Dapat dipastikan tidak ada cinta satu malam sepanjang Piala Dunia, tukas seorang petugas polisi di Qatar.

Tidak ada pesta-pesta. Semua orang harus menjaga sikapnya kecuali mau menghabiskan waktu di penjara. Ada larangan untuk berhubungan seks untuk pertama kalinya sepanjang Piala Dunia. Penggemar harus berhati-hati, imbuh si polisi.

Sekadar informasi saja, seks di luar nikah adalah praktik ilegal di Qatar. Pelaku bisa dijatuhi hukuman penjara hingga tujuh tahun! Hal itu semakin dipertegas oleh pernyataan Chief Executive Piala Dunia 2022 Qatar, Nasser Al Khater.

Keamanan dan keselamatan setiap penggemar adalah hal terpenting buat kami. Namun, menunjukkan kemesraan di depan publik bukanlah bagian dari budaya kami, tegasnya.

Lebih lanjut, Komite Tertinggi Qatar juga mengingatkan kepada para pendatang, negara tersebut masih menganut paham konservatif. Pihak berwenang tidak akan segan-segan melakukan tindakan hukum tanpa pandang jenis kelamin.

Topik Menarik