Kisah Misha Zilberman, Atlet Israel yang Pernah Mentas di Indonesia

Kisah Misha Zilberman, Atlet Israel yang Pernah Mentas di Indonesia

Olahraga | BuddyKu | Kamis, 23 Juni 2022 - 17:17
share

TIMNAS Israel U-19 memiliki peluang untuk tampil pada Piala Asia U-20 2023 di Indonesia. Mereka bisa saja lolos kualifikasi jika menang atau minimal seri melawan Inggris pada pertandingan terakhir Grup B Piala Eropa U-19 2022 di Slovakia pada Sabtu (25/6/2022).

Menariknya jika Israel lolos, kejadian bisa saja mengulang kisah dari Misha Zilberman. Pebulu tangkis asal Israel sempat tampil di Kejuaran Dunia Bulu Tangkis 2015 di Istora Senayan, Jakarta.

Indonesia sendiri tidak memilki hubungan diplomatik dengan Israel. Praktis hal ini membuat Zilberman tak serta merta dapat melenggang masuk ke Indonesia.

Pebulu tangkistunggal putra Israel, Misha Zilberman (Foto: Istimewa)
Pebulu tangkistunggal putra Israel, Misha Zilberman (Foto: Istimewa)

Saat itu pebulu tangkis tunggal putra itu harus tertahan di Singapura karena mendapat penolakan dari masyarakat di Tanah Air. Bahkan kejadian itu sempat menjadi sorotan internasional.

Panitia penyelenggara akhirnya diminta oleh pihak BWF untuk mengurus visa Zilberman agak bisa masuk ke Indonesia. Zilberman pun diberi kesempatan masuk ke Indonesia meski selang 11 jam sebelum tampil di Istora Senayan.

Adapun penilaian tersebut diambil berdasarkan Indonesia hanya sebagai \'tempat acara\' sedangan penyelenggara tetap menjadi wewenang BWF. Zilberman pun tampil melawan wakil Taiwan, Hsu Jen Hao.

Sayangnya, atlet kelahiran Moskow tersebut langsung kalah dua set langsung di babak pertama. Dia kalah dengan skor identik 14-21 dan 14-21 dari Jen Hao.

Sekadar informasi, kejadian yang dialami Zilberman bukan kali pertama yang terjadi. Sebelumnya Indonesia juga pernah menolak bertanding melawan Israel atau bermain di Israel.

Kejadian itu terjadi pada Kualifikasi Piala Dunia 1958 saat Indonesia mewakili zona Asia-Afrika, satu grup dengan Israel, Mesir, dan Sudan. Namun Indonesia menarik diri lantaran tak mau bermain di Israel.

Keputusan itu dimandatkan oleh Presiden Ir. Soekarno sebagai bentuk solidaritas untuk Palestina. Permohonan Indonesia untuk bermain di tempat netral pun tak dikabulkan FIFA, alhasil Tim Garuda memupus harapan tampil di Piala Dunia 1958.

Topik Menarik