Jonatan Christie Akui Kalah Semangat dari Kenta Nishimoto

Jonatan Christie Akui Kalah Semangat dari Kenta Nishimoto

Olahraga | BuddyKu | Sabtu, 14 Mei 2022 - 03:19
share

BANGKOK - Jonatan Christie harus mengakui keunggulan Kenta Nishimoto pada laga ketiga semifinal Piala Thomas 2022, Jumat (13/5/2022) malam WIB. Alhasil, Jonatan takluk 20-22 dan 13-21 sehingga tim bulu tangkis Jepang memperkecil skor menjadi 1-2 dengan tim bulu tangkis Indonesia.

Bermain di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Jonatan sebetulnya bisa memastikan langkah Indonesia ke final Piala Thomas 2022. Akan tetapi, tunggal putra asal Jakarta itu tak berdaya meladeni permainan Nishimoto.

Pada akhirnya, Jonatan kalah dua set langsung 20-22 dan 13-21 dalam waktu 57 menit dari Nishimoto. Momentum yang sudah dibangun Anthony Sinisuka Ginting dan Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya Sukamuljo tak bisa dimanfaatkan dengan baik.

Selepas laga, Jonatan mengakui Nishimo tampil lebih baik darinya. Apalagi, Nishimoto menunjukkan tekad kuat untuk memantik kebangkitan Jepang melawan Indonesia dalam keadaan tertinggal 0-2.

Jonatan Christie kesulitan lepas dari tekanan lawan (Foto: Badminton Photo/Raphael Sachetat)
Jonatan Christie kesulitan lepas dari tekanan lawan (Foto: Badminton Photo/Raphael Sachetat)

Lawan memang tampil bagus. Defense -nya kuat dan serangannya juga tajam. Dari awal saya lihat dari greget permainan, saya kalah lawan dia, kata Jonatan, dikutip dari rilis PBSI, Sabtu (14/5/2022).

Saat Jepang ketinggalan 0-2, kemauan dan tekad Kenta seperti ingin menang dari saya dari awal itu demikian besar. Di sini, saya kalah semangat atau greget- nya. Ini salah saya, tukas pemain berusia 24 tahun itu.

Lebih lanjut, Jonatan mengakui permainannya kali ini tak optimal. Hal itu terlihat pada set kedua di mana Jonatan kehilangan banyak poin yang berujung dengan kekalahan.

Di sisi permainan saya juga kurang tenang dan buru-buru. Akibatnya banyak salah sendiri," sesal Jonatan.

"Saya kurang bisa mengontrol permainan. Permainan saya tidak keluar sama sekali, terutama di gim kedua, tutup jebolan PB Tangkas itu.

Sementara itu, pelatih Irwansyah menilai permainan Jonatan kurang rileks sepanjang dua set. Seharusnya, Jonatan bisa tampil lebih nyaman lantaran Indonesia sudah unggul 2-0 atas Jepang.

Jonatan di pertandingan tadi kurang rileks. Dia tidak bisa bermain tenang dan menikmati pertandingan. Seharusnya dia lebih nyaman, karena posisi Indonesia sudah unggul 2-0. Tetapi karena tidak rileks, seluruh kemampuannya hilang," tandas Irwansyah.

Beruntung, kekalahan Jonatan itu tidak berpengaruh signifikan pada tim Indonesia. Jepang memang sempat mengejar 2-2, tetapi Shesar Hiren Rhustavito kemudian jadi penyelamat dengan kemenangan di laga terakhir.

Topik Menarik