5 Tugas Berat Menanti Ten Hag di Man United: Bongkar Belakang, Tambal Lini Depan

5 Tugas Berat Menanti Ten Hag di Man United: Bongkar Belakang, Tambal Lini Depan

Olahraga | sindonews | Jum'at, 22 April 2022 - 08:01
share

MANCHESTER - Pelatih anyar Manchester United Erik ten Hag diyakni akan memberi dampak positif mengangkat performa tim. Tapi, kondisi saat tak akan membuat pekerjaan juru taktik asal Belanda itu akan mudah.

Usai The Red Devils dibantai Liverpool 0-4, pelatih sementara Ralf Rangnick begitu kesal melihat penampilan Harry Maguire dkk. Menurutnya, Man United harus berbenah besar-besaran jika ingin kembali menjadi penguasa Liga Primer Inggris .

"Jika Anda menganalisis situasinya, tidak sulit untuk menganalisis. Bagi saya, jelas akan ada enam, tujuh, delapan, mungkin 10 pemain baru," kata Rangnick dilansir birminghammail.co.uk.

Ten Hag akan memulai perjalanannya di Old Trafford pada akhir musim ini. Pelatih berusia 52 itu mendapatkan kontrak hingga tahun 2025 mendatang dengan opsi perpanjangan satu tahun.

Tentu saja kehadiran Ten Hag diharapkan bisa membangkitkan gairah Man United. Pasalnya The Red Devils saat ini sedang terpuruk setelah sangat kesulitan untuk bersaing di klasemen papan atas Liga Inggris musim ini.

Namun, pekerjaan berat menanti Ten Hag. Berikut 5 tugas sulit yang harus diselesaikan Ten Hag musim depan.

1. Pembenahan serius lini pertahanan

The Red Devils telah kebobolan 48 gol dalam 33 laga Liga Primer musim ini, sembilan di antaranya disumbang Liverpool. Catatan terburuk kebobolan dalam satu musim Man United adalah 55 gol pada musim 1978/1979.

Saat David de Gea kembali ke performa terbaik, maalsah penjaga gawang tak jadi soal. Tapi, di lini pertahanan membutuhkan perbaikan serius. Area yang paling membutuhkan peningkatan adalah bek kanan. Aaron Wan-Bissaka dinilai tidak maksimal sejak kepindahannya dari Crystal Palace tiga tahun lalu.

Pertanyaan terus diajukan tentang kemampuan Harry Maguire, meskipun area yang bisa dibilang paling membutuhkan peningkatan adalah bek kanan di mana Aaron Wan-Bissaka telah tersanjung untuk menipu sejak kepindahannya dari Crystal Palace tiga tahun lalu.

2. Memperkuat defensive midfield

Man United seharusnya memperkuat gelandang bertahan pada musim panas lalu, jadi Erik Ten Hag harus membenahinya musim 2022/2023.

Tergantung Ten Hag apakah akan mempertahankan Fred yang menikmati kebangkitan di bawah Rangnick. Juga Scott McTominay yang penampilannya mendapat kritik.

Dengan kepergian Nemanja Matic ketika kontraknya berakhir musim ini, The Red Devils kekurangan pemain di posisi itu. Selama ini, Man United dikatikan dengan gelandang West Hasm United Declan Rice.

3. Benahi lini depan yang kurang eksplosif

Manchester United baru mencetak 52 gol dalam 33 pertandingan Liga Primer 2021/2022. Bandingkan dengan Liverpool yang menjadi tim tersubur dengan 85 gol atau Manchester City dengan 75 gol.

Torehan Man United setara dengan West Ham United yang bertengger di peringkat 7. Perekrutan Jadon Sancho musim panas lalu, belum membuahkan hasil maksimal. Sancho menyumbang tiga gol di Liga Primer musim ini.

Cristiano Ronaldo memimpin lini depan The Red Devils musim ini dengan 15 gol di Liga Primer. Man

United mungkin masih perlu merekrut pemain depan lagi untuk menambah daya gedor. Juga untuk mengisi kepergian Edinson Cavani. Butuh penyerang tengah baru dengan kontrak jangka panjang.

4. Meletakkan kembali fondasi baru Man United

Ralf Rangnick menyebut Man United enam tahun di belakang Liverpool. Ketika Juergen Klopp datang, dia mengubah klub, tidak hanya mengangkat performa tim, juga menaikkan pamor klub ke level yang baru.

Kejayaan era Sir Alex Ferguson tidak akan bisa dikembalikan dalam semalam. Tugas berat Ten Hag adalah membangun kembali fondasi yang kokoh untuk kemajuan Man United masa kini dan ke depan. Tekanan tentu tak ringan bagi Ten Hag, di satu sisi butuh hasil instan, sisi lain membangun Man United masa depan.

5. Memanfaatkan pemain akademi Man United

Ten Hag disebut memiliki program pengembangan pemain di yang bagus. Di klub Liga Belanda Twente Enschede dia melakukannya. Pelatih berusia 52 tahun itu juga mampu melakukan hal yang sama bersama Ajax Amsterdam dalam memanfaatkan pemain jebolan akademi supaya bisa bersaing. Di Man United, tentu Ten Hag dituntut hal yang sama.

Topik Menarik