Biodata dan Prestasi Carlo Ancelotti, Pelatih Italia Spesialis Liga Champions
BIODATA dan prestasi Carlo Ancelotti sangat menarik untuk dibahas karena ia adalah salah satu pelatih sepak bola terbaik di dunia. Pelatih yang kerap disapa dengan sebutan Don Carletto itu bahkan dianggap sebagai spesialis Liga Champions.
Saat ini Ancelotti tengah menjalani petualangan keduanya sebagai juru taktik Real Madrid. Sebelumnya, ia telah menangani banyak klub top dunia seperti AC Milan, Chelsea, Bayern Munchen, hingga Paris Saint-Germain (PSG).
Biodata Carlo Ancelotti
Dilansir dari berbagai sumber, Carlo Ancelotti lahir pada 10 Juni 1959 di Reggiolo, Italia. Ancelotti merupakan nama besar dalam dunia sepak bola. Sebab, ia tidak hanya ciamik sebagai pelatih, namun juga hebat saat menjadi pemain dahulu.
Dalam kariernya sebagai pemain sepak bola, Ancelotti merupakan seorang gelandang. Dia pernah 26 kali memperkuat Timnas Italia, termasuk pada putaran final Piala Dunia 1990. Karena itu dia sangat selektif memilih seorang gelandang seperti saat ini di Real Madrid.
Drama 3 Gim! Alwi Farhan Disingkirkan Chou Tien Chen di Perempat Final Australian Open 2025
Sementara karier di klub dimulai bersama Parma di tahun 1976. Tiga tahun kemudian dia pindah ke AS Roma dan berhasil meraih gelar juara Serie A dan Coppa Italia bersama klub Ibu Kota Italia tersebut.
Periode 1987 hingga 1992 dirinya memperkuat AC Milan dan kariernya sangat cemerlang di sini. Selama memperkuat Rossoneri , ia membantu tim memenangkan dua trofi Serie A, dua gelar Liga Champions, satu Piala Interkontinental, satu Piala Super Italia, dan dua Piala Super Eropa.
Prestasi Carlo Ancelotti
Carlo Ancelotti memulai karier kepelatihan pada tahun 1995. Pada tahun 1996, dia sudah sukses membawa Reggiana promosi ke Serie A. Namun di tahun yang sama, Ancelotti kemudian dikontrak menjadi pelatih klub lamanya, Parma.
Pada tahun 1999 dia pindah ke Juventus. Hingga kemudian pada November 2001, Ancelotti hijrah untuk melatih AC Milan hingga berhasil membawa Milan menjadi semifinalis Piala UEFA (sekarang Liga Europa) dan bertengger di posisi keempat Serie A di akhir musim pertamanya.
Hasil Perempatfinal Australia Open 2025: Alwi Farhan Disingkirkan Chou Tien Chen Usai Berjuang 3 Gim
Delapan musim bersama Milan, dia berhasil meraih berbagai gelar juara seperti dua gelar juara Liga Champions musim 2002-2003 dan 2006-2007, juara Piala Dunia Antarklub FIFA 2007, juara Serie A 2003-2004, juara Coppa Italia 2003, dan Piala Super Eropa 2003.
Pada bulan Juni 2009, Ancelotti menyeberang ke Inggris demi menjadi pelatih Chelsea menggantikan Guus Hiddink. Dia membuat sejarah baru bagi klub London Barat tersebut dengan berhasil meraih gelar juara Liga Primer Inggris dan Piala FA hanya di akhir musim pertamanya.
Sayangnya, Ancelotti gagal mempertahankan gelar juara liga di musim berikutnya dan membuat Chelsea memecatnya pada bulan Mei 2011. Hingga akhir bulan Desember 2011, Paris Saint-Germain mengangkatnya untuk menggantikan Antoine Kombouare.
Lalu tahun 2013 Ancelotti mulai menciptakan sejarah kariernya dengan merantau ke Spanyol menangani Real Madrid menggantikan Jose Mourinho yang hijrah ke Chelsea.
Di satu musim perdananya, 2013-2014, Ancelotti sukses mempersembahkan gelar Copa del Rey dalam final El Clasico dan yang paling penting gelar La Decima Liga Champions dalam final Derby Madrid .
Di musim keduanya (2014-2015) menangani Real Madrid Ancelotti sukses mempersembahkan gelar Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub serta mengantar klub meraih kemenangan beruntun 22 kali sampai akhir Desember 2014.
Pada tahun 2015 performa Real Madrid menurun akibat cedera beberapa pemain dan itu mempengaruhi masa depan Ancelotti di klub. Pada akhir musim Real Madrid memutuskan untuk memberhentikan Ancelotti karena tidak bisa mempersembahkan gelar apapun dan kondisi kesehatannya menurun.
Pada musim 2016-2017, Carlo Ancelotti menjadi pelatih Bayern Munchen menggantikan Josep Guardiola yang hijrah ke Manchester City. Pada musim tersebut, dia berhasil membawa Bayern Munich menjadi juara Bundesliga musim 2016-2017. Dia lalu dipecat setelah timnya takluk atas Paris Saint-Germain di fase grup Liga Champions 2017-2018.
Sebagai pelatih kelas kakap dirinya juga memiliki pencapaian tertinggi sebagai peraih dua kali gelar pelatih terbaik dunia. Dia mendapatkannya pada musim 2006-2007 bersama AC Milan dan musim 2013-2014 bersama Real Madrid.










