Dampak Bencana Sumatera, Pertumbuhan Ekonomi Diproyeksi Tertahan 0,32 Persen dari PDB di 2025

Dampak Bencana Sumatera, Pertumbuhan Ekonomi Diproyeksi Tertahan 0,32 Persen dari PDB di 2025

Ekonomi | okezone | Senin, 15 Desember 2025 - 15:49
share

JAKARTA – Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat diproyeksikan akan menahan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,32 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2025.

Chief Economist PT Bank Central Asia Tbk (BCA), David Sumual menjelaskan bahwa penurunan pertumbuhan ekonomi tersebut disebabkan oleh efek bencana yang diperkirakan akan menurunkan belanja atau konsumsi masyarakat di daerah terdampak.

"Jadi kita melihat dampaknya sekitar 0,32 persen dari PDB kurang lebih. Dampak dari penurunan ya, penurunan PDB yang bisa terjadi akibat konsumsi yang menurun, produksi yang menurun dan sebagainya," kata David dalam Bincang Bareng Media, Senin (15/12/2025).

David memperkirakan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 akan berada di bawah target pemerintah sebesar 5,4 persen, dan hanya akan mencapai level 5 persen hingga 5,1 persen.

“Dengan bencana ini mungkin akan ada sedikit ada pengaruh ya, pasti akan pengaruh. Secara nasional mungkin jadi lebih sedikit, karena agregat ada beberapa daerah yang juga lagi meningkat. Jadi saya pikir masih bisa lah 5-5,1 persen, tapi nggak mungkin 6 persen," jelas David.

Berdasarkan data internal tim riset ekonomi BCA, bencana alam di Sumatera memiliki dampak besar terhadap belanja masyarakat.

 

Secara nasional, dengan asumsi belanja masyarakat terpuruk hingga Desember 2025, efek bencana berpotensi menurunkan konsumsi sebesar 0,31 persen atau setara Rp18,58 triliun.

Rincian proyeksi penurunan belanja masyarakat di tiga provinsi terdampak adalah sebagai berikut:
* Sumatera Utara: Belanja masyarakat diperkirakan turun 22,31 persen (setara Rp11,8 triliun).
* Sumatera Barat: Belanja masyarakat diproyeksikan turun 25,53 persen (setara Rp3,8 triliun).
* Aceh: Belanja masyarakat diperkirakan turun 23,92 persen (setara Rp2,8 triliun).

Topik Menarik