Tim Pengabdian Masyarakat Psikologi UI Bekali Siswa SMPN 33 Depok Mengenai Cara Menggapai Cita-Cita

Tim Pengabdian Masyarakat Psikologi UI Bekali Siswa SMPN 33 Depok Mengenai Cara Menggapai Cita-Cita

Gaya Hidup | okezone | Selasa, 9 Desember 2025 - 17:33
share

JAKARTA - Tim Kelompok Riset Kesehatan Mental Komunitas (RoCMHI) dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia memberikan pelatihan kepada siswa-siswi SMP Negeri 33 Depok. Pelatihan ini didasari pada kurangnya akses terhadap informasi mengenai cara menggapai cita-cita ataupun karier pada siswa-siswi SMP di Depok. 

Selain itu, ditemukan juga bahwa para siswa belum memiliki keterampilan untuk merencanakan masa depan mereka, seperti mencari informasi mengenai berbagai karier dan merencanakan karier yang ingin digapai. 
Keadaan ini sangat disayangkan karena kedua hal tersebut berperan sangat penting dalam perjalanan menuju masa depan mereka.

Oleh karena itu, pada pelatihan ini, tim RoCMHI memiliki berupaya membantu siswa-siswa SMP di Depok untuk mengenali potensi diri agar mereka dapat merencanakan masa depan dengan lebih jelas.

Pelatihan dijalankan menggunakan metode penyampaian materi, diskusi kelompok, dan games yang relevan dengan topik yang dibawakan, yaitu mengenai konsep diri dan perencanaan karier.

“Ini adalah upaya yang dilakukan dari kampus (Fakultas Psikologi UI) untuk mencapai SDGs, lebih tepatnya SDGs poin 3 terkait kesehatan dan kesejahteraan serta poin 4 mengenai pendidikan yang berkualitas dengan cara pendekatan yang diberikan kepada siswa secara langsung,” ujar Sherly Saragih Turnip selaku ketua dari RoCMHI sekaligus psikolog yang membimbing kegiatan ini, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (9/12/2025).  

Pelatihan ini melibatkan sekitar 268 siswa-siswi kelas 9 SMP Negeri 33 Depok. Siswa kelas 9 mendapatkan pelatihan tentang konsep diri dan perencanaan karier. 

 

Pelatihan dilakukan dalam bentuk pos permainan yang terdiri atas tiga pos. Di pos pertama, terdapat permainan Kartu Masa Depan, di mana siswa diminta untuk mengambil kartu dan menjawab pertanyaan tentang diri sendiri, sumber daya yang dimiliki, dan rencana masa depan mereka. 

Pos kedua bernama Rute Masa Depan. Dalam pos ini, siswa diajak untuk menentukan tujuan kemudian menggambar perjalanan yang akan mereka tempuh untuk mencapainya dalam waktu satu tahun ke depan. Setelah itu, siswa juga diminta untuk menceritakan gambar yang telah mereka buat. 

Di pos terakhir, terdapat permainan Maju Terus Pantang Mundur, yaitu papan permainan di mana siswa melempar dadu dan melangkah sesuai angka yang keluar dari dadu tersebut dengan tujuan mencapai garis finish. 

Namun, dalam perjalanan untuk mencapai garis finish, siswa akan dihadapkan pada berbagai hambatan yang menggambarkan tantangan yang akan dihadapi siswa selama perjalanan menuju impian. 

Salah satunya berupa lampu lalu lintas, di mana mereka akan diminta untuk menjawab pertanyaan mengenai jenjang pendidikan setelah SMP. 

Lampu lalu lintas melambangkan bahwa siswa harus berupaya untuk mengatasi hambatan. Kemudian, ada pula kemacetan yang menghambat perjalanan mereka. 

Kemacetan pada permainan ini menggambarkan bahwa ada hambatan yang tidak bisa dikontrol sehingga siswa diajarkan untuk fokus pada hal-hal yang bisa mereka kontrol. 

Selain itu, terdapat lubang yang memaksa mereka mundur ke kotak sebelumnya. Ini menandakan bahwa dalam perjalanan menuju cita-cita, terkadang kita harus mundur beberapa langkah untuk bisa maju lebih jauh. 
Meskipun begitu, terkadang ada pula kesempatan-kesempatan yang bisa didapatkan selama perjalanan, seperti jalan layang yang dapat mempercepat langkah kita untuk mencapai tujuan. 

Atin Nur Khotimah selaku guru BK di SMP Negeri 33 Depok mengungkapkan kesan positifnya terhadap pelatihan yang dilaksanakan, “Program kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan tentunya dengan berbagai inovasi (menyesuaikan kondisi siswa) karena remaja penting mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan mental.” 
Kepala sekolah SMP Negeri 33 Depok, Haryanto M.Pd mengapresiasi program yang telah terlaksana dan berharap akan dilaksanakannya kegiatan serupa yang lebih terprogram.

Melalui rangkaian pelatihan yang telah dilakukan, siswa-siswi SMP Negeri 33 Depok diharapkan dapat lebih mengenali diri sendiri, mengetahui kelebihan dan kekurangan mereka, serta mulai merencanakan masa depan dengan lebih terstruktur sesuai dengan minat dan keterampilan yang dimiliki. 

Penulis: 
Leilani Najla Putri dan Valmay Calistha Thuvaila 
Fakultas Psikologi 
Universitas Indonesia (UI)

Topik Menarik