Sita 6 Bom Molotov dari Provokator, Polisi : Bakal Digunakan pada Demo 10 Desember 2025

Sita 6 Bom Molotov dari Provokator, Polisi : Bakal Digunakan pada Demo 10 Desember 2025

Terkini | okezone | Senin, 8 Desember 2025 - 22:14
share

JAKARTA - Polisi menyita enam bom molotov dari salah satu tersangka yang diduga bakal menghasut massa aksi untuk rusuh pada demo Jakarta pada 10 Desember nanti. Keenam bom itu didapat dari pelaku berinisial BDM yang ditangkap pada Minggu, 7 Desember 2025.

1. Sita Bom Molotov

Kasubdit III Ditressiber Polda Metro Jaya, AKBP Rafles Marpaung mengungkapkan, BDM berperan sebagai pemilik dan admin akun media sosial Instagram @_bahanpeledak_ sejak November 2025. Ia menyebut, BDM kerap memposting dengan narasi teror.

"Melakukan teror dengan posting foto latar Wisma DPR dengan narasi kalimat 'Kita adalah bayang bayang yang kalian takuti dan kita adalah teror' dan 'Wisma lo udah gue teror kali aja kantor lo mau gue teror,' Pada tanggal 05 Desember 2025, melalui postingan story sosial media Instagram dengan nama pengguna @_bahanpeledak_" ucap Rafles, Senin (8/12/2025).

Bahkan, ia menyebutkan, BDM telah melakukan interaksi percakapan dalam grup Anarko pada aplikasi Session dengan nama grup “A-JKT” yang membahas terkait Anarko. BDM merencanakan aksi anarkis saat unjuk rasa pada 10 Desember 2025.

"Membuat 6 buah bom molotov yang masih dalam tahap produksi, nantinya akan diberikan kepada pemesan yaitu Sdr. TSF alias verdatius alias vrdts (Admin grup Session A-JKT) untuk dipergunakan saat aksi unjuk rasa 10 Desember 2025," ujar Rafles.

 

ia menjelaskan, TSF yang memiliki nama vrdts pada aplikasi Session merupakan sebagai admin atau pengendali dalam grup Anarko pada aplikasi Session dengan nama grup “A-JKT”.

Rafles mengatakan, TSF mengaku kepada tim penyidik kepolisian, ia tak pernah melakukan pemesanan bom molotov kepada BDM. 

"TSF mengaku bahwa telah melakukan uninstall aplikasi Session pada tanggal 6 Desember 2025 (satu hari sebelum ditangkap). Sehingga akun tersebut tidak bisa diakses kembali. TSF tidak mengakui bahwa pernah melakukan pemesanan bom molotov kepada saudara BDM alias @_bahanpeledak_," ungkap Rafles. 
 

Topik Menarik