CreAsia Studio Umumkan Pemeran Utama My Chef In Crime VISION+, Produksi Resmi Dimulai di Indonesia
JAKARTA - CreAsia Studio, yang didirikan oleh Deepak Dhar dan Banijay Entertainment, mengumumkan para pemeran utama untuk serial drama kriminal terbaru mereka, My Chef in Crime Indonesia, yang resmi memasuki proses produksi pada 26 November 2025 di Jakarta.
Diproduksi atas permintaan VISION+, serial berdurasi 8 episode × 40 menit ini menjadi tonggak penting bagi studio dalam membangun deretan format scripted inovatif yang terinspirasi budaya lokal di kawasan Asia Tenggara.
My Chef in Crime mengisahkan seorang penyidik forensik yang beralih menjadi koki, namun kemudian ditetapkan sebagai tersangka utama dalam kasus pembunuhan rival kulinernya. Demi membersihkan namanya, ia mengubah dapurnya menjadi “laboratorium keadilan kuliner,” memecahkan misteri pembunuhan melalui ilmu kuliner dan kemampuan analisis bukti yang tak lazim.
Aksinya menarik perhatian seorang detektif wanita yang ternyata adalah gebetan masa SMA-nya. Mereka kemudian menjadi rekan investigasi, memecahkan berbagai kasus keracunan makanan yang membingungkan hingga penemuan mayat beku tak dikenal melalui cara yang kreatif, menghibur, dan penuh kejutan, sambil tetap menyajikan hidangan-hidangan berkelas.
Serial ini dibintangi Roy Sungkono sebagai pemeran utama pria dan Sintya Marisca sebagai pemeran utama wanita, menghadirkan chemistry yang segar, karakter yang kaya emosi, serta pasangan baru yang menarik di lanskap streaming Indonesia.
Roy memerankan Rama, koki berbakat namun penuh luka batin yang mewarisi restoran keluarganya, sambil bergulat dengan kehilangan pribadi dan masa lalu kelam yang menjerumuskannya ke sebuah penyelidikan pembunuhan.
Sintya berperan sebagai Vita, penyidik junior yang kembali ke Jakarta setelah masa kecil yang traumatis, didorong oleh tekad untuk melawan korupsi di tubuh kepolisian—walau bekerja kembali dengan Rama, cinta lamanya, membuat misinya menjadi rumit.
Saat ini dalam tahap produksi, My Chef in Crime siap menghadirkan perpaduan unik antara ketegangan, humor, dan romansa, didukung visi kreatif yang merayakan orisinalitas tanpa melepaskan cita rasa lokal.
Mengambil inspirasi dari paralel nyata antara dunia kuliner dan ilmu forensik, dari kesegaran bahan makanan hingga kondisi jenazah—serial ini memperkaya ceritanya dengan isu-isu seperti korupsi di departemen forensik, manipulasi barang bukti, dan area abu-abu dalam proses penegakan hukum.
Dengan menempatkan mantan penyidik forensik yang kini menjadi koki sebagai pusat cerita, setiap kasus disajikan secara “gurih” sekaligus penuh suspens, memadukan gastronomi sebagai alat investigasi.
Clarissa Tanoesoedibjo, Deputy CEO VISION+, menyampaikan “Kami telah memulai produksi My Chef in Crime dan sangat antusias memperkenalkan jajaran pemain serta sutradara kami. Roy Sungkono dan Sintya Marisca menghadirkan chemistry layar yang begitu kuat dan kami yakin akan langsung memikat penonton. Kami juga menambahkan unsur aksi yang mencolok untuk memberikan sentuhan berani pada serial ini. Semoga proses produksinya lancar, dan My Chef in Crime mendapat dukungan besar dari para penonton.”
Deepak Dhar, Founder & Group CEO Banijay Asia dan Endemol Shine India, menambahkan “Serial ini mencerminkan jenis eksperimen kreatif yang ingin kami dorong melalui CreAsia. Drama kriminal yang dipadu elemen kuliner dan komedi merupakan langkah berani dari format konvensional. Dengan pemain berbakat, tim kreatif penuh passion, serta dukungan dari VISION+, kami yakin My Chef in Crime akan menjadi benchmark baru untuk konten original di kawasan ini.”
Jessica Kam-Engle, EVP & Business Head – SE Asia, CreAsia Studio, turut mengatakan “Kami sangat bersemangat menciptakan serial kriminal yang ringan dan mudah dinikmati dengan kasus-kasus bertema kuliner, memadukan dua genre khas Asia Tenggara. My Chef in Crime mencerminkan ambisi kami untuk mengembangkan format original yang berakar pada budaya lokal tetapi tetap memiliki daya tarik universal.”
Okky Pratama, Doktif hingga Richard Lee Dilaporkan Terkait Pencemaran Nama Baik, Ini Kata Polisi
Sondang Pratama sebagai Sutradara juga membagikan visi kreatifnya: “Sebagai sutradara, visi saya untuk My Chef in Crime lahir dari pertemuan menarik antara dua dunia yang tampak berjauhan—kuliner dan ilmu forensik. Semakin kami dalami, semakin jelas kesamaan keduanya. Memasak, seperti investigasi forensik, membutuhkan presisi ilmiah. Dari situlah kami terinspirasi menciptakan serial kriminal yang bukan hanya menghibur, tetapi juga emosional dan visualnya kuat. Dengan talenta luar biasa seperti Roy dan Sintya yang memberi kedalaman pada karakter mereka, saya sangat antusias membangun cerita yang akan benar-benar menyentuh penonton.”
Menggabungkan ilmu forensik dengan dunia kuliner, My Chef in Crime Indonesia menawarkan sudut pandang baru di mana seni memasak bertemu investigasi kriminal.
Serial ini akan tayang eksklusif di VISION+ pada 2026. Tentang CreAsia Studio Didirikan oleh Deepak Dhar dan Banijay Entertainment, CreAsia Studio berfokus pada produksi konten original premium di Asia Tenggara.
Dengan menonjolkan cerita-cerita inovatif yang relevan secara budaya, CreAsia menghadirkan narasi unik yang memikat penonton lokal maupun internasional. Selain membawa My Chef in Crime ke Indonesia dan Thailand, CreAsia Studio juga baru-baru ini mengumumkan peluncuran reality show original Race to Space untuk Thailand.
Tentang VISION+
VISION+ adalah layanan streaming video over-the-top (OTT) milik MNC Media. VISION+ menawarkan beragam konten, mulai dari film dan serial lokal serta internasional, channel TV, siaran olahraga langsung, hingga berbagai program hiburan yang dapat diakses melalui beragam perangkat.
VISION+ juga memproduksi serial original lintas genre dengan melibatkan aktor-aktor ternama. Unduh aplikasi VISION+ di Google Play Store atau App Store, atau kunjungi www.visionplus.id.
Profil Pemeran
Roy Sungkono Roy adalah sosok dinamis di dunia hiburan. Kariernya dimulai melalui peran Surya di serial TV Gara Gara Duyung (2016–2017). Namanya semakin dikenal lewat kolaborasinya dalam film Geez & Ann (2021). Selain berakting, Roy merupakan vokalis band “Arah.” Dengan bakatnya, ia telah terlibat dalam berbagai proyek film besar di beragam genre.
Sintya Marisca
Sintya memulai karier akting melalui FTV dan sinetron pada 2016. Namanya melambung setelah aksi tari koplonya viral di Synchronize Fest 2019, yang membawanya tampil membawakan “Pamer Bojo” bersama almarhum Didi Kempot.
Perannya sebagai Habibah di Amanah Wali semakin mengukuhkan popularitasnya. Di luar dunia akting, Sintya dikenal aktif dan ekspresif. Ia gemar touring dengan Vespa, menjelajahi tempat baru, dan rutin berolahraga.
Melalui kegiatannya, ia ingin menginspirasi generasi muda untuk tetap aktif, percaya diri, dan berani mengekspresikan diri.


