Minum Vitamin C Berlebihan Bisa Rusak Gigi hingga Ganggu Pencernaan, Ini Penjelasannya
JAKARTA - Vitamin C selama ini dikenal sebagai nutrisi yang diandalkan untuk menjaga daya tahan tubuh, mencerahkan kulit, hingga menangkal radikal bebas. Tak heran, banyak orang rutin mengonsumsi suplemen vitamin C dalam dosis tinggi, terutama saat merasa mulai tidak enak badan.
Namun, menurut artikel terbaru dari Verywell Health, kebiasaan mengonsumsi vitamin C berlebihan terutama di atas tolerable upper intake level (UL) yakni 2.000 mg per hari, dapat memicu sejumlah efek samping serius yang selama ini jarang disadari seperti:
Risiko Batu Ginjal Meningkat
Asupan vitamin C yang terlalu tinggi dapat meningkatkan kadar oksalat dalam urine. Oksalat inilah yang dapat berikatan dengan kalsium dan membentuk batu ginjal, terutama pada orang yang memiliki kecenderungan atau riwayat penyakit ginjal.
Gangguan Pencernaan
Dosis tinggi vitamin C dikenal bersifat osmotic, sehingga dapat menarik air ke usus dan memicu diare, mual, muntah, hingga kram perut. Kondisi ini biasanya muncul saat konsumsi suplemen melebihi kebutuhan harian.
Penumpukan Zat Besi
Vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi. Ini bermanfaat bagi penderita anemia defisiensi besi, namun berbahaya bagi mereka dengan kondisi seperti hemochromatosis, yaitu kelainan penumpukan zat besi dalam tubuh.
Mengganggu Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Kadar vitamin C tinggi dalam darah dapat menyebabkan hasil tes gula darah atau tes urine menjadi tidak akurat, terutama pada alat pemeriksaan tertentu.
Erosi Enamel Gigi
Bentuk suplemen kunyah atau gummy mengandung keasaman yang cukup tinggi. Jika dikonsumsi berlebihan, enamel gigi dapat terkikis, menyebabkan gigi lebih sensitif dan rentan berlubang.
Bagi sebagian besar orang, kebutuhan vitamin C harian yakni sekitar 75–90 mg sudah bisa terpenuhi melalui konsumsi buah dan sayuran. Artinya, megadosing vitamin C lewat suplemen tidak selalu memberikan manfaat tambahan.
Para ahli pun memberi batas aman vitamin C untuk orang dewasa yaitu pada angka 2.000 mg per hari. Angka ini bukan target konsumsi, tetapi batas maksimal agar tidak menimbulkan efek samping merugikan.
Vitamin C secara alami terdapat pada jeruk, kiwi, stroberi, jambu biji, paprika, brokoli, hingga tomat. Selain aman, sumber alami juga membawa serat dan fitonutrien lain yang tidak dimiliki suplemen.










