Tinjau Lokasi Bencana, Perindo Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor di Tapanuli Utara
JAKARTA – Partai Persatuan Indonesia (Perindo) menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk warga terdampak banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Desa Sibalanga, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, pada Minggu 7 Desember 2025.
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Perindo, Angela Tanoesoedibjo, yang hadir bersama Bupati Tapanuli Utara sekaligus Ketua DPW Perindo Sumatera Utara, Jonius Taripar Parsaoran (JTP) Hutabarat, serta jajaran pengurus Perindo Sumut lainnya.
Perindo menyalurkan berbagai kebutuhan logistik seperti makanan, pakaian, perlengkapan sekolah, buku, hingga obat-obatan. Seluruh bantuan didistribusikan kepada ratusan warga yang kini bertahan di enam titik posko pengungsian.
Perindo menegaskan bahwa sejalan dengan semangat “Energi Baru Indonesia”, para kader tidak hanya bergerak dalam penyaluran logistik, tetapi juga terus memperkuat sinergi dengan berbagai pihak guna mendukung percepatan pemulihan masyarakat pascabencana.
Timnas Indonesia U-17 Masih Ada Kans Lolos, Nova Arianto: Saya Ingin 3 Poin Lawan Honduras!
Bupati Tapanuli Utara, Jonius Taripar Parsaoran (JTP) Hutabarat, menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan Partai Perindo untuk warganya. Menurutnya, ketersediaan bahan makanan kini mulai mencukupi.
“Semua masyarakat yang tinggal di rumah sudah mendapat bahan makanan. Bagi yang di posko, kita memastikan kebutuhan makanan tetap tersedia,” ujar Jonius kepada iNews Media Group.
Ia menambahkan, kebutuhan mendesak warga saat ini meliputi perlengkapan sekolah yang banyak rusak akibat banjir. Selain itu, pakaian anak-anak, pakaian orang tua, serta kebutuhan khusus seperti popok (pampers) juga sangat dibutuhkan.
Berdasarkan data di lapangan, terdapat 200 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 1.010 jiwa yang mengungsi di enam posko. Konsentrasi terbesar berada di Posko HKBP Sibalanga yang menampung 60 KK (600 jiwa), serta Posko Kantor Desa yang menampung 30 KK (350 jiwa).
Secara keseluruhan, dampak bencana di wilayah ini sangat signifikan. Total 15.000 warga terdampak, dengan 36 orang meninggal dunia dan 11 orang masih hilang dalam proses pencarian oleh tim gabungan.









