Dua Animasi Indonesia Dilirik Studio Kanada dan Taiwan

Dua Animasi Indonesia Dilirik Studio Kanada dan Taiwan

Seleb | okezone | Minggu, 7 Desember 2025 - 18:24
share

SINGAPURA — Sekali lagi bukti karya animasi buatan Indonesia tidak kaleng-kaleng. Di Asia TV Forum & Market (ATF) 2025, Singapura, 2 animasi Tanah Air dilirik studio dari Taiwan dan Kanada.

Adalah KOMARONG dan Galeo Anak Segara, dua intellectual property (IP) bikinan peserta AKTIF (Akselerasi Kreatif) program Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif yang mencuri perhatian. 

KOMARONG buah karya Ida Bagus Aditya Wardana dan Gilang Bhagaskara diminati dari Xhantus Animation Studio Taiwan, sedangkan Galeo Anak Segara karya Andara Fembriarto dari Studio Amarana dilirik Betterhalf Films, Toronto, Kanada dan keduanya mendapatkan komitmen penjajakan lanjutan (Commitment For Advanced Discussion).

Deputi Bidang Kreativitas Media Kementerian Ekraf Agustini Rahayu mengatakan bahwa, strategi promosi film dan animasi melalui showcase serta bisnis forum ini tidak hanya potensial bagi Indonesia dan Singapura, namun juga wilayah Asia. Ia melihat khususnya Kolaborasi regional  antara Singapura sebagai pusat industri kreatif internasional dengan potensi produk dan jasa kreatif Indonesia dapat menghasilkan investasi bagi pertumbuhan industri film dan animasi yang inklusif, inovatif, dan kompetitif secara global.

“Kehadiran Indonesia di ATF 2025 merupakan bagian penting dari strategi Kementerian Ekraf untuk membawa konten kreatif Indonesia ke pasar global. Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada pembuat film dan kreator muda kita untuk mempresentasikan ide atau proyek film/animasi yang sedang dikembangkan di hadapan pembeli, investor, dan mitra potensial internasional. Dan alhamdulillah IP Indonesia mendapatkan atensi khusus berupa komitmen tindak lanjut serius dari studio Kanada dan Taiwan di ATF 2025 ini," ujar Deputi Ayu, sapaan karib Agustini Rahayu.

Ayu juga mengatakan, dari sisi ekonomi bahwa forum seperti ATF bisa menjadi penggerak ekspor produk kreatif dan membuka peluang investasi. Menurutnya, ini berpotensi membawa devisa masuk, menciptakan lapangan kerja, dan memberi ruang eksplorasi lebih besar bagi talenta kreatif anak bangsa.

“Dengan dukungan Ekraf yang terstruktur, momentum ini bisa menjadi lompatan nyata bagi industri film dan animasi Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, IP Creator Galeo Anak Segara, Andara, bersyukur pemerintah melalui Kementerian Ekraf membantu membuka ruang bagi mereka untuk berkembang. Menurut Andara, fasilitas yang didapat termasuk dari sisi pembelajaran bisnis agar para kreator terus berinovasi dan berkelanjutan.

“Menurut saya peran Kementerian Ekraf sangat besar sekali dalam membantu kami-kami pencipta IP ini dalam mengembangkan IP kami bukan cuma dari sisi kreatif tapi juga dari sisi bisnisnya. Respons terhadap karya kami dari macam-macam negara itu sangat positif sekali. Bahkan ada IP-IP yang didekati oleh berbagai studio untuk ditindaklanjuti menjadi karya bersama,” imbuh Andara.

Sedangkan IP Creator Komarong, Gilang, melihat bahwa pemerintah melalui Kementerian Ekonomi Kreatif berkomitmen untuk mendukung dan terus mempromosikan sektor Film, Animasi dan video untuk terus go global melalui event internasional. 

“Disini kita mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan pemain-pemain global di industri entertainment, media, dan animasi. Dan itu sangat luar biasa. Kita juga  mendapatkan beberapa prospek-prospek yang akan kita lanjutkan diskusinya ke depannya dengan beberapa calon buyer atau investor,” ujar Gilang sebagai salah satu IP Creator Animasi KOMARONG pada Jum’at, 5 Desember 2025.

Ada tiga IP film dan tiga IP animasi yang dibawa Kementerian Ekraf untuk bertemu dengan global buyer & investor di ATF 2025, Singapura. Enam IP itu sebelumnya dikurasi melalui program AKTIF dari Kementerian Ekraf. Selain KOMARONG dan Galeo Anak Segara, ada KWARTET (Animasi): Watujiwo Series karya Dieky Suprayogi. Lalu ada IP film Bong (Of Womb and Tomb) karya Destian Rendra, Pelabuhan Berkabut (Fish, Please!) karya Haris Yuliyanto, dan Komik Jagoan (Face It Like a Man) karya Dwitya Yoga Dharmawangsa.
 

Topik Menarik