Pengadilan Jerman Putuskan Google Bayar Ganti Rugi Rp11 Triliun

Pengadilan Jerman Putuskan Google Bayar Ganti Rugi Rp11 Triliun

Teknologi | okezone | Minggu, 16 November 2025 - 15:57
share

JAKARTA - Pengadilan Jerman memutuskan Google telah menyalahgunakan posisi pasar dominannya di sektor perbandingan harga. Pengadilan Jerman pun memutuskan Google untuk membayar total 572 juta Euro atau sekitar USD665,6 juta (Rp11,1 triliun) kepada dua perusahaan perbandingan harga Jerman. 

1. Google Didenda Rp11 Triliun

Hal tersebut sebagaimana dilaporkan Reuters, dikutip pada Minggu (16/11/2025)..

Google harus membayar ganti rugi sekitar 465 juta Euro (sekitar USD540 juta) kepada platform perbandingan harga Idealo dan 107 juta Euro (sekitar USD124 juta) kepada Producto, alat perbandingan harga lainnya. 

Sebelumnya, Idealo telah menuntut ganti rugi sebesar 3,3 miliar Euro dari Google. Idealo beralasan, gugatannya merupakan tanggapan langsung terhadap putusan Pengadilan Eropa pada tahun 2024. Putusan menyatakan, raksasa pencarian tersebut mengutamakan layanan perbandingan belanja miliknya sendiri, melanggar aturan persaingan, dan mendendanya sekitar USD2,7 miliar.

Melansir Tech Crunch, Minggu (16/11/2025), Idealo mengatakan pada Jumat, mereka bermaksud untuk melanjutkan kasusnya terhadap Google dan menuntut ganti rugi penuh.

“Kami menyambut baik pengadilan yang meminta pertanggungjawaban Google. Namun, konsekuensi dari mengutamakan diri sendiri jauh melampaui jumlah yang diputuskan. Kami akan terus berjuang – karena penyalahgunaan pasar harus memiliki konsekuensi dan tidak boleh menjadi model bisnis yang menguntungkan yang tetap berharga meskipun ada denda dan pembayaran kompensasi,” kata salah satu pendiri dan CEO Idealo, Albrecht von Sonntag, dalam sebuah pernyataan.

 

Sementara Google mengatakan akan mengajukan banding atas kedua putusan tersebut. 

"Perubahan yang kami buat pada tahun 2017 berjalan dengan baik, tanpa intervensi dari Komisi Eropa. Jumlah situs perbandingan harga di Eropa yang menggunakan solusi Unit Belanja telah berlipat ganda dari tujuh saat itu menjadi 1.550 saat ini," ujar juru bicara Google dalam pernyataan melalui email.

Google menambahkan, perusahaan menawarkan layanan perbandingan belanja pesaing kesempatan yang sama seperti Google Belanja untuk menampilkan iklan. Google menyebut,  Google Belanja beroperasi seolah-olah merupakan bisnis terpisah, berpartisipasi dalam lelang sama seperti yang lainnya.

Putusan ini menyusul investigasi Uni Eropa mengenai bagaimana kebijakan spam Google memengaruhi peringkat pencarian penerbit. Perusahaan tersebut baru-baru ini didenda 2,95 miliar Euro (hampir USD3,5 miliar) oleh Uni Eropa karena diduga melanggar aturan antimonopoli Uni Eropa dengan mengutamakan layanan periklanannya sendiri.


 

Topik Menarik