Surat Pribadi kepada Jeffrey Epstein Diungkap ke Publik, Trump Marah Besar

Surat Pribadi kepada Jeffrey Epstein Diungkap ke Publik, Trump Marah Besar

Terkini | okezone | Jum'at, 18 Juli 2025 - 19:57
share

JAKARTA – Sebuah laporan dari Wall Street Journal (WSJ) mengungkap temuan surat yang dikirimkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kepada pemodal dan pelaku perdagangan seks pedofilia, Jeffrey Epstein, pada ulang tahunnya yang ke-50 pada tahun 2003. Laporan tersebut, yang diterbitkan di tengah skandal terkait daftar klien Epstein, membuat Trump meradang dan mengancam akan menyeret media itu ke pengadilan.

Jeffrey Epstein adalah seorang pemodal besar AS yang didakwa atas tuduhan kejahatan seksual dan perdagangan seks yang melibatkan gadis di bawah umur pada 2019. Epstein meninggal beberapa bulan setelah didakwa karena bunuh diri di sel penjaranya.

Surat itu tidak hanya mengandung pesan pribadi, namun juga terdapat ilustrasi wanita vulgar serta dialog fiksi antara Trump dan Epstein dengan nada yang sugestif.

Apa Isi Surat dair Trump?

Dalam laporan WSJ, surat dari tahun 2003 itu merupakan bagian dari kumpulan pesan ulang tahun ke-50 Epstein, yang disusun ke dalam sebuah buku oleh Ghislaine Maxwell, sahabat dekat Epstein, sebagai hadiah dari keluarga dan rekan-rekan sang pemodal.

 

Dalam surat tersebut, tertulis kalimat: “A pal is a wonderful thing. Happy Birthday — and may every day be another wonderful secret” yang berarti “Sahabat itu hal yang luar biasa. Selamat Ulang Tahun — dan semoga setiap hari menjadi rahasia indah lainnya.”

Trump secara tegas telah melarang dirilisnya laporan dan surat-surat tersebut. Dalam percakapannya dengan WSJ, Trump mengatakan bahwa ia tidak menulis surat-surat itu. Ia menegaskan kembali bahwa gaya bahasa dan konten surat tersebut bukan berasal darinya dan ia juga menyebut seluruh cerita itu hanyalah rekayasa.

"Itu bukan bahasaku. Itu bukan kata-kataku. Aku tak pernah menbuat gambar seumur hidupku," kata Trump, sebagaimana dilansir Newsweek.

Melalui postingan di media sosial, Trump menyebut artikel WSJ sebagai berita bohong yang jahat dan mencemarkan nama baik.

Skandal Daftar Epstein

Kemarahan Trump juga dipicu oleh keyakinannya bahwa ia telah memberi peringatan langsung kepada WSJ dan Rupert Murdoch agar tidak menerbitkan laporan itu. Namun, media tersebut tetap melanjutkan penerbitannya, yang menurut Trump merupakan bentuk penyebaran informasi tidak benar dan merusak citranya.

Laporan ini diterbitkan tidak lama setelah pemerintah AS menegaskan kembali bahwa kematian Epstein adalah akibat bunuh diri serta menutup penyelidikan tanpa mengungkap daftar klien yang telah lama dituntut publik untuk diungkap.

 

Setelah kematian Epstein, Trump berusaha menjauhkan diri dari polemik terkait pemodal itu, menyebutnya “individu aneh” dan meminta para pendukungnya untuk tidak fokus pada teori konspirasi mengenai Epstein.

Masyarakat juga memberikan tanggapan tegas mereka di media sosial. Banyak yang menilai penyangkalan Trump justru membentuk persepsi bahwa ia memang terlibat dengan Epstein.

Topik Menarik