Golkar: Indonesia Harus Jadi Jangkar Perdamaian di Tengah Konflik Iran-Israel

Golkar: Indonesia Harus Jadi Jangkar Perdamaian di Tengah Konflik Iran-Israel

Nasional | okezone | Selasa, 24 Juni 2025 - 19:18
share

JAKARTA – Konflik Iran-Israel yang kini diperkeruh oleh keterlibatan Amerika Serikat (AS) mengancam stabilitas kawasan dan berdampak global. Indonesia harus menjadi jangkar perdamaian di tengah konflik tersebut.

Penasihat Ahli Balitbang DPP Partai Golkar Henry Indraguna mengatakan, konflik bersenjata antara Iran dan Israel sejak awal 2025 mengubah peta geopolitik kawasan Timur Tengah. 

"Aksi saling serang secara terbuka antara kedua negara membawa dampak luas tidak hanya bagi kawasan, namun juga tatanan global termasuk Indonesia, yang berperan penting dalam diplomasi dunia Islam dan menjaga stabilitas kawasan Indo-Pasifik,” ujarnya, Selasa (24/6/2025).

Menurut Guru Besar Unissula tersebut, posisi strategis Indonesia dalam G20, OKI, dan ASEAN membuatnya tidak bisa bersikap pasif dalam menyikapi konsekuensi perang tersebut. Apalagi, Indonesia merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar dengan ekonomi menengah besar.

"Isu strategis yang dihadapi Indonesia terkait gejolak harga energi gangguan pengiriman minyak dari kawasan Teluk Persia melalui Selat Hormuz menyebabkan lonjakan harga minyak mentah dunia, yang berdampak pada APBN, subsidi BBM, dan inflasi domestik," ujarnya.

 

Ia menambahkan, potensi tekanan fiskal akibat kenaikan harga BBM, risiko konflik horizontal, hoaks sektarian, hingga radikalisasi menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah. Kebijakan pemerintah perlu memperkuat kebijakan energi nasional dengan mempercepat transisi ke Energi Baru Terbarukan (EBT) dan memperluas impor dari negara non-Timur Tengah. 

"Indonesia perlu tampil sebagai mediator netral di forum internasional seperti OKI, G20, dan PBB untuk mendorong gencatan senjata dan solusi dua negara (two-state solution). Salurkan bantuan kemanusiaan yang netral melalui mekanisme multilateral dan organisasi kemanusiaan lintas-negara," katanya.

Dalam menghadapi arus informasi, Henry mendorong pemerintah mengedukasi publik guna melawan hoaks perang dan narasi radikal di media sosial. Menurutnya, konflik Israel–Iran bukan sekadar isu regional, tapi krisis global yang menuntut kepemimpinan moral dan politik dari Indonesia.

“Indonesia harus tetap menjadi jangkar perdamaian dunia dan teladan dalam stabilitas kawasan. Sebagai mitra strategis pemerintah dan pengemban suara rakyat, serta siap menjadi garda depan dalam merespons krisis global demi kepentingan nasional Indonesia,” katanya.

Topik Menarik