Kisah Bahagia Jamaah Haji Indonesia Terima Pelayanan Maksimal di Pelaksanaan Haji 2025
MAKKAH – Jamaah haji Indonesia kelompok terbang (kloter) SOC 38 Fatimah Nadia Qurrota A’Yun bahagia mendapatkan pelayanan maksimal di pelaksanaan haji 2025. Ia pun berterima kasih kepada Kementerian Agama khususnya Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang memberi perhatian maksimal kepada jamaah.
“Kami merasa sangat puas dengan pelayanan yang diberikan Kementerian Agama, mulai dari makanan yang sangat berlimpah. Alhamdulillah saya pribadi mendapatkan syarikah yang benar-benar melayani dengan baik,” kata Fatimah kepada tim Media Center Haji 2025.
1. Terlayani Maksimal saat Puncak Haji 2025
Fatimah yang tiba pada gelombang I kedatangan di Arab Saudi (sebelum 17 Mei 2025), bersyukur melewati puncak haji 2025 di Arafah, Muzdalifah dan Mina secara lancar. Ia sama sekali tidak mendapatkan kendala mulai dari wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah hingga melempar jumrah di jamarat.
Selama puncak haji, Fatimah mengikuti arahan dari petugas, baik itu ketua kloter, pembimbing ibadah maupun petugas di masing-masing markaz. Alhasil, Fatimah mendapatkan kesan positif di pelaksanaan musim haji 2025.
“Kami khususnya kloter SOC 38 selalu mengikuti arahan dari petugas yang ada di sini. Jadi semuanya berjalan lancar, mulai dari awal kita datang di Madinah hingga pindah ke Makkah dan sampai di puncak haji. Semuanya berjalan lancar dan aman, tidak ada kendala apa pun,” lanjut Fatimah.
2. Jamaah Haji Indonesia Tersebar di Makkah dan Madinah
Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) pada Selasa (24/6/2025) pukul 17.30 WIB, sebanyak 89.991 jamaah haji Indonesia sudah tiba di Tanah Air. Angka itu merupakan 44 persen dari total jamaah haji reguler asal Tanah Air.
Sisanya, jamaah haji Indonesia masih berada di Arab Saudi, tepatnya di Madinah dan Makkah. Jamaah yang di Makkah sedang menunggu kepulangan melalui Bandara Jeddah, Arab Saudi, atau menunggu keberangkatan ke Madinah.
Sementara jamaah yang di Madinah, akan tinggal di kota kelahiran Nabi Muhammad SAW sekira delapan hari. Sejumlah aktivitas bisa dijalani, beberapa di antaranya berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi, hingga Masjid Quba, Jabal Uhud, Masjid Kiblatain, dan percetakan Al-Quran.
Jamaah haji juga tidak perlu merogoh kocek saat mengunjungi destinasi ziarah di atas. Sebab, syarikah atau layanan haji Arab Saudi sudah mengurus semua keperluan jamaah haji Indonesia di Madinah.