Rangkuman Hari Ke-8 Perang Israel-Iran : Zionis Tak Akan Berhenti hingga Syarat Perundingan
JAKARTA - Perang antara Israel dan Iran masih terus berlanjut. Konflik bermula sejak Israel melancarkan serangan udara ke Iran pada Jumat pekan lalu.
Perang antara kedua negara bebuyutan itu terus berlanjut hingga hari kedelapan, Jumat (20/6/2025). Berikut rangkuman peristiwa yang terjadi pada hari kedelapan perang Israel dan Iran, sebagaimana dihimpun dari Al Jazeera, Sabtu (21/6/2025):
1. Israel Terus Serang
Militer Israel menyatakan, 15 jet tempur dan lebih dari 30 senjata digunakan dalam gelombang serangan pada Jumat.
Dikatakan serangan itu menargetkan "lokasi peluncuran rudal" Iran. Namun, militer Israel tidak memberikan rincian tambahan.
Serangan Israel terhadap Iran telah menewaskan ratusan warga sipil selama seminggu terakhir.
2. Serangan Iran
Korps Garda Revolusi Islam Iran mengatakan telah menembakkan gelombang rudal ke-17 ke fasilitas militer Israel. Serangan itu termasuk menyasar pangkalan Nevatim dan Hatzerim.
"Serangan tepat di Tel Aviv, Haifa, dan Beersheba menunjukkan bahwa kekuatan rudal ofensif kami sedang tumbuh," katanya.
3. Syarat Iran
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengatakan Iran akan terbuka untuk diplomasi dan perundingan nuklir begitu "agresi" Israel berhenti.
“Iran siap mempertimbangkan diplomasi sekali lagi – setelah agresi dihentikan dan agresor dimintai pertanggungjawaban atas kejahatan yang dilakukan,” kata Araghchi.
“Dalam hal ini, saya menegaskan bahwa kemampuan pertahanan Iran tidak dapat dinegosiasikan.”
“Kami mendukung kelanjutan diskusi dengan E3 (Jerman, Inggris, Prancis) dan UE, dan menyatakan kesiapan kami untuk bertemu lagi dalam waktu dekat.”
Pada pertemuan khusus di Dewan Keamanan PBB, utusan Israel untuk PBB mengatakan negara itu tidak akan meminta maaf atas serangannya di Iran. Israel berjanji untuk terus menyerang "sampai ancaman nuklir Iran dibubarkan".
4. Bahaya Radiasi
Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) telah melaporkan bahaya akut dari radiasi dan zat kimia di fasilitas nuklir Natanz di Iran, yang telah diserang Israel.
Sementara tingkat radiasi di luar kompleks gedung normal.
“Di dalam fasilitas Natanz, itu adalah kontaminasi radiologis dan kimia,” kata Kepala IAEA Rafael Grossi kepada Dewan Keamanan PBB di New York.
Ia melanjutkan, ada kemungkinan isotop uranium tersebar di seluruh fasilitas.
“Radiasi utamanya terdiri dari partikel alfa, [yang menimbulkan] bahaya signifikan jika terhirup atau tercerna. Risiko ini dapat dikelola secara efektif dengan tindakan perlindungan yang tepat,” jelas Grossi.
"Kekhawatiran utama di dalam fasilitas itu adalah keracunan kimia," ucapnya.