Prabowo di Forum Rusia: Ekonomi RI Bakal Tumbuh 7 di Akhir Tahun
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi nasional saat berbicara dalam sesi pleno St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, yang turut dihadiri oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
1. Ekonomi Indonesia
Prabowo menyatakan ekonomi Indonesia menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan lebih dari 5 pada semester pertama tahun ini.
Dia bahkan menyatakan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai hingga 7 pada akhir 2025.
“Para ahli saya menyampaikan bahwa di semester pertama ini, pertumbuhan ekonomi kami lebih dari 5 persen. Bahkan bisa mendekati 7 persen pada akhir tahun ini atau bahkan lebih,” ujarnya.
Prabowo mengklaim, pencapaian tersebut merupakan hasil dari kebijakan ekonomi yang tepat yang telah diterapkan pemerintah. Menurutnya, Indonesia berada di jalur yang benar untuk mencapai berbagai target besar dalam waktu dekat.
“Ini menunjukkan bahwa kami telah memilih jalan yang benar dan kami sedang mencapai tujuan kami," imbuhnya.
2. Sektor Pangan
Selain pertumbuhan ekonomi, Prabowo juga menyoroti ambisi Indonesia dalam sektor pangan.
Dia menyampaikan Indonesia menargetkan swasembada sekaligus menjadi eksportir bersih untuk komoditas strategis seperti beras dan jagung dalam beberapa tahun ke depan.
"Kami akan menjadi eksportir bersih beras dan jagung dalam beberapa tahun,” tegas Prabowo.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga memperkenalkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Dia menjelaskan bahwa badan ini dibentuk sebagai warisan kesejahteraan jangka panjang bagi generasi mendatang.
“Kami membentuk dana kekayaan negara yang kami sebut Danantara, artinya energi masa depan Indonesia. Dana ini untuk melindungi kekayaan anak dan cucu kita. Saat ini telah memiliki aset senilai USD1.000 miliar di bawah manajemen Danantara," ungkapnya.
Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk terus terbuka terhadap kerja sama global dan investasi asing.
Dia mengungkapkan hubungan baik dengan korporasi Rusia telah terjalin sejak lama.
“Kami terbuka untuk bisnis. Kami mengundang semua kelompok dari mana pun," tutupnya.