Usai Minta Maaf Sambil Menangis, Marcella Santoso Bantah Dalangi Konten Indonesia Gelap-RUU TNI

Usai Minta Maaf Sambil Menangis, Marcella Santoso Bantah Dalangi Konten Indonesia Gelap-RUU TNI

Nasional | okezone | Kamis, 19 Juni 2025 - 00:17
share

JAKARTA - Advokat Marcella Santoso tersangka perintangan penyidikan terkait kasus crude palm oil (CPO) membantah dalang di balik konten negatif Indonesia Gelap dan petisi RUU TNI. Padahal, sebelumnya ia sempat meminta maaf dan menyesali perbuatannya sambil menangis.

"Saya nggak bikin konten RUU TNI, saya nggak bikin Indonesia Gelap. Bukan saya yang bikin," kata Marcella di Kejagung, Rabu (18/6/2025).

Sementara video pernyataan maafnya diputar dalam konferensi pers di Gedung Kejagung, Jakarta, Selasa, 17 Juni 2025. Ketika ditanya apakah video permintaan maaf yang beredar dibuat dalam kondisi terpaksa, ia enggan memberikan jawaban. Namun, ia menegaskan bukan sosok di balik isu seruan Indonesia Gelap maupun RUU TNI.

"Bukan saya yang bikin," ujarnya.

Sebelumnya, Marcella mengaku pernah membuat konten negatif yang menyudutkan Kejagung hingga Presiden Prabowo Subianto. Kemudian, ia menyesal dan meminta maaf.

"Terima kasih saya sudah diberikan kesempatan untuk membuat video ini. Saya ingin menyampaikan dari hati saya paling dalam terkait perkara Pasal 21 kasus timah, kasus CPO, dan kasus gula," ujar Marcella dalam tayangan video yang diputar Kejagung RI, Selasa 17 Juni 2025.

 

Ia menyadari dalam proses penanganan perkara tersebut terdapat postingan yang sebenarnya sama sekali tak terkait dengan perkara yang ditangani. Antara lain terkait isu kehidupan pribadi Jaksa Agung, Jampidsus, Dirdik, bahkan isu pemerintahan Presiden Prabowo, seperti petisi RUU TNI dan Indonesia Gelap.

"Saya sangat menyesali dan menyadari apa pun dan bagaimana pun ceritanya, baik itu kelalaian saya, saya tak mengecek ulang isi konten atau pun kelalaian dan luputnya saya mengecek dan meneliti kembali dan fokus terhadap apa yang disampaikan," tuturnya.

Ia juga menyadari konten-konten tersebut memberikan rasa sakit bagi pihak-pihak terdampak. Untuk itu, ia menyampaikan penyesalan dan permintaan maaf kepada pihak terkait dan mungkin pihak lain terdampak.

"Saya sejujurnya tidak pernah merasa ada ketidaksukaan atau kebencian secara pribadi, baik dengan institusi atau pun dengan pemerintahan, atau pun dengan personal. Karena di dalam chat saya dan sudah dimasukkan di dalam BAP salah satunya terdapat percakapan antara saya dan rekan saya yang saya sampaikan bahwa ada baiknya juga APH (aparat penegak hukum) ini seperti bapak Febrie Adriansyah (Jampidsus)," katanya.

Marcella juga mengaku salut dengan semangat penegakan hukum yang begitu tinggi di Kejagung. Sehingga, ia tak pernah ada kebencian pribadi dengan institusi Kejagung atau pun pemerintah.

Topik Menarik