Siapa Sjafrie Sjamsoeddin? Jenderal Kopassus yang Nyaris Tembak Agen Mossad Israel

Siapa Sjafrie Sjamsoeddin? Jenderal Kopassus yang Nyaris Tembak Agen Mossad Israel

Nasional | okezone | Rabu, 18 Juni 2025 - 17:47
share

JAKARTA - Perwira Kopassus TNI AD, Sjafrie Sjamsoeddin, yang kini menjabat Menteri Pertahanan (Menhan) RI merupakan sosok yang pernah nyaris menembak agen Mossad Israel. Kala itu, ia bertugas sebagai pasukan pengamanan presiden (Paspampres) di era Presiden Soeharto.

Pria kelahiran Makassar, 30 Oktober 1952 itu lulus dari Akademi Militer pada 1974. Kemudian, mengabdi di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan menduduki berbagai posisi strategis sebelum menjabat sebagai Komandan Kodam Jaya pada 1997–1998 pada pemerintahan Presiden Soeharto. 

Kariernya sempat tercoreng isu pelanggaran HAM, termasuk operasi di Timor Timur dan kerusuhan Mei 1998, meski tak pernah dipidana. Bahkan, jenderal bintang tiga itu pernah ditolak visanya ke Amerika Serikat .

Ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan (2010–2014) di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan kini menjabat sebagai Menhan sejak 21 Oktober 2024 pada kabinet Presiden Prabowo Subianto. Sjafrie memang merupakan teman dekat Prabowo saat bertugas di militer. 

Kisah Sjafrie Nyaris Tembak Agen Mossad

Serangan mengejutkan Iran yang berhasil menghancurkan markas Mossad, badan intelijen Israel mengingatkan kisah heroik Sjafrie yang nyaris menembak agen Mossad.

 

Bermula saat Soeharto menginap di kamar presidential suite Hotel Waldorf Towers lantai 41. Saat itu, Soeharto menjabat sebagai Ketua Organisasi Kerjasama Islam (OKI), di mana kebijakannya sangat berpengaruh bagi anggotanya yang mayoritas negara-negara Timur Tengah.

Atas dasar itulah Perdana Menteri (PM) Israel Yitzak Rabin kala itu ingin menemui Soeharto di hotel tempatnya menginap. Ketika itu Soeharto sedang menerima kunjungan Presiden Sri Lanka.

Sjafrie merupakan salah satu personel Paspampres yang ikut mencegat. Setelah menyampaikan maksud dan tujuannya, PM Yitzak Rabin beserta para personel Mossad itu pun dikawal Sjafrie menemui Soeharto. Namun, saat hendak memasuki lift, terjadi insiden menegangkan.

Pengawal Yitzak Rabin menaruh curiga menolak dan tidak mau satu lift dengan Sjafrie beserta dua personel Paspampres lainnya. Padahal, Sjafrie sudah terdaftar dalam protokol Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) PBB. Itu artinya mereka memang personel resmi pengamanan Presiden Soeharto.

Sjafrie kemudian terlibat adu mulut dengan kepala pengawal Perdana Menteri Israel yang notabene jebolan Mossad, karena dianggap melanggar protokol keamanan Paspampres. Dengan gerakan sangat cepat, pengawal Yitzak Rabin yang merupakan pasukan elite Israel tiba-tiba sudah mengeluarkan senapan otomatis Uzi dari balik jasnya hendak menempelkan moncong senapan ke perut Sjafrie. 

 

Tidak hanya itu, dia juga mencengkeram leher Sjafrie dengan keras. Namun, Sjafrie tak kalah gesit dan sudah menempelkan terlebih dahulu pistol Baretanya ke perut pengawal.

Kejadian menegangkan itu bahkan membuat Perdana Menteri Yitzak Rabin cemas lantaran dua personel Paspampres lainnya juga sudah siap dengan senjatanya masing-masing.

Kedua belah pihak saling menodongkan senjata. "Sorry I understand it," kata itu kemudian terlontar dari mulut pengawal Rabin mengakui kesalahannya.

Ketegangan mereda setelah pengawal Yitzak Rabin menurunkan senjatanya. Adu tembak antara Paspampres Soeharto dengan pengawal Perdana Menteri Israel urung terjadi. PM Yitzak Rabin dan pengawalnya akhirnya mau menaati protokol kemanan Paspampres dan bersedia menunggu 15 menit untuk bisa bertemu Soeharto.

Topik Menarik