Ini Momen Terbaik dan Penyesalan Terbesar Valentino Rossi Selama di MotoGP
INI momen terbaik dan penyesalan terbesar Valentino Rossi selama di MotoGP. Tentu sudah banyak hal dialami pria berpaspor Italia itu dalam 25 tahun kariernya di balap motor.
Rossi merupakan salah satu legenda hidup MotoGP. Ia tercatat memiliki 89 kemenangan, 199 podium, dan 55 pole position, dalam 372 kali balapan di kelas premier.
1. Momen Terbaik Valentino Rossi
Selayaknya manusia biasa, Rossi juga memiliki momen terbaik serta penyesalan terbesar dalam kariernya. Ia membuka hal tersebut kepada media jelang balapan Le Mans 24 Hours 2025 di Sirkuit de la Sarthe, Le Mans, Prancis, akhir pekan lalu.
Rossi tanpa ragu menyebut kemenangan di MotoGP Afrika Selatan 2004 sebagai momen terbaik dalam kariernya. Apalagi, itu merupakan debutnya bersama Yamaha usai pindah dari Honda.
“Itu adalah titik tertinggi dalam karier saya,” ujar Rossi, dikutip dari Motosan, Senin (16/6/2025).
Kemudian, pria berusia 46 tahun itu mengungkap balapan yang ingin diulanginya. Mudah ditebak, lomba tersebut adalah MotoGP Valencia 2006, di mana Rossi kehilangan gelar juara dunia gara-gara terjatuh di awal-awal.
“Saya ingin mengulang GP Valencia 2006, saat saya terjatuh dan kehilangan gelar juara dunia. Saya ingin mengulangnya karena hasilnya mungkin akan berbeda,” kata Rossi.
2. Penyesalan Terbesar Valentino Rossi
Tak lupa, pria kelahiran Tavullia itu menyinggung masa-masa yang dianggap sebagai penyelesan terbesar. Lagi-lagi hal ini mudah ditebak lantaran Rossi menyebut akhir musim MotoGP 2015.
Ketika itu, insiden dengan Marc Marquez di GP Malaysia, membuat Rossi dihukum start dari posisi paling belakang pada seri terakhir di Valencia. Keunggulan poin di klasemen dari Jorge Lorenzo jadi tak berarti.
Rossi bisa bertarung dan finis di posisi empat, sementara Por Fuera jadi pemenang. Lorenzo mengoleksi total 330 poin, sementara The Doctor nangkring sebagai runner-up dengan selisih lima angka saja!
Itu merupakan kali terakhir Rossi bersaing memperebutkan gelar juara dunia. Ia bisa saja merengkuh titel juara dunia ke-10 (ke-8 di MotoGP) andai tidak ada insiden tendangan maut di Malaysia.
“Saya bisa saja memenangkan gelar itu,” sesal Rossi.
Itulah momen terbaik dan penyesalan terbesar Valentino Rossi selama di MotoGP. Yang pasti, ia akan selalu dikenang sebagai salah satu pembalap terbaik di sepanjang sejarah balapan motor tersebut.