Lagi Diet tapi Takut Konsumsi Karbohidrat? Ini Bisa Jadi Solusinya
JAKARTA - Saat melakukan diet, ada sejumlah orang yang takut mengonsumsi karbohidrat. Padahal, karbohidrat sangat dibutuhkan tubuh karena menjadi salah satu sumber energi.
dr Kurnia Agustina Sitompul, M.Gizi, Sp.GK yang merupakan Dokter Gizi dalam unggahannya di instagram menjelaskan, karbohidrat ternyata bisa dikonsumsi namun harus memperhatikan jenis dan porsinya.
"Sebaiknya memilih karbohidrat yang kompleks di anataranya umbi-umbian, sorgum, kacang-kacangan," tuturnya.
Sementara itu, dilansir dari Cleveland Clinic jenis karbohidrat yang disarankan untuk dikonsumsi saat diet adalah karbohidrat kompleks atau pati yang akan memberikan rasa kenyang lebih lama dan kestabilan gula darah. Hal ini disebabkan karena karbohidrat kompleks mengandung vitamin dan mineral yang penting bagi tubuh serta proses pencernaan karbohidrat kompleks lebih lama dibanding karbohidrat sederhana.
Berikut beberapa makanan yang termasuk karbohidrat kompleks, antara lain beras merah, kacang merah, kacang hitam, buncis, kacang lima, oatmeal,apel, beri, melon, jagung, kacang polong, kentang, sorgum, singkong, barley.
Setiap orang memiliki kebutuhan karbohidrat kompleks yang berbeda-beda tergantung usia, jenis kelamin dan aktivitasnya. Disarankan bagi yang sedang menjalani diet untuk mengkonsumsi karbohidrat sebanyak 45-65 dari total konsumsi karbohidrat yang dikonsumsi per-harinya.
Perhitungan karbohidrat ini dapat menggunakan USDA DRI Calculator (United States Department of Agriculture Dietary Reference Intake Calculator). Ukuran aman pengurangan karbohidrat saat sedang diet sekira 100-150 gram karbohidrat per-hari masih dalam kategori diet sehat jangka panjang karena masih cukup efektif untuk menurunkan berat badan.
Untuk ibu hamil, atlet dan mereka yang banyak berolahraga tidak disarankan untuk melakukan diet karbohidrat. Bagi para penderita yang tetap ingin menjalani diet sebaiknya konsultasi ke dokter terlebih dahulu.
Jadi, ketika diet tidak perlu untuk menjauhi karbohidrat karena ada karbohidrat kompleks solusinya dan tetap harus perhatikan porsinya sesuai dengan kondisi tubuh dan aktivitas.