Peristiwa 16 Juni: Perang Belasting, Amarah Rakyat Sumbar Meledak Tolak Pajak Belanda

Peristiwa 16 Juni: Perang Belasting, Amarah Rakyat Sumbar Meledak Tolak Pajak Belanda

Nasional | okezone | Senin, 16 Juni 2025 - 06:37
share

JAKARTA - Sejumlah peristiwa bersejarah terjadi pada 16 Juni setiap tahun. Di antaranya, Perang Belasting di Sumatera Barat. 

Berikut rangkuman Okezone, dikutip dari berbagai sumber, seperti wikipedia, Senin (16/6/2025):

1908 – Perang Belasting di Sumatera Barat

Pada 15–16 Juni 1908, masyarakat Sumatera Barat bangkit melakukan perlawanan terhadap kebijakan pajak langsung (belasting) yang diberlakukan pemerintah kolonial Belanda. Aksi ini bermula dari wilayah Kamang, lalu menyebar ke daerah lain seperti Manggopoh dan Lintau Buo. 

Belanda kemudian mengirim pasukan khusus marechaussee untuk meredam perlawanan. Bentrokan bersenjata pun tak terelakkan hingga menyebabkan jatuhnya korban baik di pihak rakyat dan tentara kolonial.


 
1755 – Perang 7 Tahun Prancis-Indian vs Britania-Amerika 

Perang tujuh tahun (1754–1763) terjadi di wilayah Amerika Utara, melibatkan Prancis dan sekutu-sekutu suku Indian melawan pasukan Britania dan koloni-koloninya. 

Di kawasan yang kini dikenal sebagai Kanada dan Amerika Serikat bagian timur, perang ini sering disebut sebagai perang penaklukan di Quebec dan Ontario, Kanada.

 

1746 – Perang Suksesi Austria dan Sardinia Kalahkan Prancis-Spanyol

Perang Suksesi Austria merupakan konflik besar yang melibatkan banyak negara Eropa, dipicu oleh klaim Maria Theresa atas takhta Habsburg yang dianggap tidak sah oleh sebagian pihak karena ia seorang perempuan. Pada 1746, pasukan Austria dan sekutunya dari Sardinia berhasil mengalahkan koalisi Prancis dan Spanyol dalam sejumlah pertempuran. 

Perang ini memperlihatkan dinamika politik Eropa yang kompleks pada abad ke-18 dan berakhir dengan ditandatanganinya Perjanjian Aix-la-Chapelle pada 1748.

632 – Yazdegerd III Dinobatkan sebagai Raja Terakhir Kekaisaran Persia

Pada 16 Juni 632, Yazdegerd III, cucu dari Khosrau II, naik takhta sebagai penguasa Kekaisaran Sasaniyah di usia yang sangat muda, sekitar 8 tahun. Penobatannya terjadi di tengah gejolak politik internal kerajaan. 

Yazdegerd III kemudian tercatat dalam sejarah sebagai raja terakhir dari dinasti Sassanid.

Topik Menarik