Arema FC Tetap Berkandang di Stadion Kanjuruhan meski Ada Insiden Pelemparan Bus Persik Kediri
JAKARTA – PT LIB tetap memutuskan Arema FC berkandang di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Padahal, laga kembalinya Singo Edan ke stadion itu diwarnai insiden pelemparan batu yang menimpa bus tim Persik Kediri.
Laga itu merupakan pertandingan pertama Arema FC di Stadion Kanjuruhan usai tragedi yang menewaskan 135 orang pada 1 Oktober 2022. Sayangnya, momen itu dinodai dengan aksi suporter melempari bus tim Persik dengan batu.
1. Tetap di Kanjuruhan
Terkait kejadian itu Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus mengatakan, sejauh ini Arema tetap bisa memainkan laga di Stadion Kanjuruhan. Hal tersebut berdasarkan laporan dari pihak kepolisian setempat.
"Berita terakhir masih tetap di Kanjuruhan, update dari Polres Malang maupun Polda Jawa Timur. Ini menjadi pelajaran penting untuk bisa menghadirkan terobosan setelah tragedi Kanjuruhan dua tahun lebih. Jadi, Arema tetap di sana," kata Ferry di Jakarta, dikutip Minggu (18/5/2025).
2. Di Bawah Umur
Pria yang sempat menjabat Direktur Olahraga Persija Jakarta tersebut menambahkan, pelemparan itu diduga dilakukan oleh anak di bawah umur berdasarkan rekaman CCTV. Menurutnya yang berhak memberikan keterangan detailnya adalah pihak kepolisian.
"Detailnya belum ketahuan, saya juga mendapatkan laporan dari teman-teman di Malang termasuk Polres kalau melihat dari postur tubuhnya fisiknya kecil begitu anaknya," ucap Ferry.
"Wajahnya saya tidak terlalu kelihatan dan pakai celana pendek. Jadi, kesannya antara 13-15 tahun," tukas FP -sapaan akrabnya.
3. Kecewa
Ferry mengaku kecewa dengan kejadian tersebut. Ia berharap pihak kepolisian mengusut sampai tuntas agar memberikan efek jera untuk pelakunya agar kejadian serupa tidak terulang.
"Ya pasti. Jangan ini dibiarkan karena ini kasus kriminal, harus mendapatkan hukuman sesuai dengan kaidah undang-undang yang ada," tandasnya.