Misteri 7 Candi Makam Warisan Singasari Majapahit di Kakawin Nagarakretagama

Misteri 7 Candi Makam Warisan Singasari Majapahit di Kakawin Nagarakretagama

Nasional | okezone | Sabtu, 17 Mei 2025 - 08:30
share

KAKAWIN Nagarakretagama mengisahkan bagaimana candi makam yang jadi warisan Kerajaan Singasari Majapahit. Candi itu konon berjumlah 7 sebagaimana disebut dalam kakawin gubahan Mpu Prapanca itu.

Tapi dari 7 candi makam di Nagarakretagama, tinggal beberapa candi saja yang bangunannya hampir dalam keadaan utuh. Sedangkan bangunan lainnya sudah berserakan tak berbentuk, yang masih menjadi misteri dan tanda tanya.

Kakawin Nagarakretagama Pupuh 37 menyajikan uraian tentang candi makam Kagenengan, yang jadi salah satu candi makam. Candi itu disebut memiliki keindahan dari sisi arsitektur bentuk bangunannya.

Sejarawan Prof. Slamet Muljana pada bukunya "Tafsir Sejarah Nagarakretagama" mengisahkan, bagaimana bentuk candi ini tidak bertara, pintu masuknya terlalu lebar lagi tinggi, serta dari luar bersabuk. Sedangkan di dalam terbentang halaman dengan rumah berderet di tepinya, ditanami aneka ragam bunga tanjung, nagasari, dan sebagainya.

Menaranya lampai, menjulang tinggi seperti Gunung Meru di tengah-tengah, sangat indah, dengan di dalam candi ada arca dewa Siwa, sebagai lambang raja yang dipuja di situ. Ialah datu-leluhur raja Majapahit yang disembah di seluruh dunia.

 

Candi makam Kagenengan sudah musnah. Hanya berkat uraian Prapanca di atas, kita mengetahui tentang adanya dan betapa indahnya. Di antara candi makam yang bertahan dalam keadaan hampir utuh ialah Candi Jago, lebih terkenal sebagai candi Tumpang, yang berada di Kabupaten Malang.

Candi Tumpang agaknya sangat megah dan merupakan salah satu candi yang indah ketika masih dalam keadaan utuh. Menurut Nagarakretagama pupuh 41/4, Candi Jago adalah candi Budha, di dalamnya terdapat arca Budha sebagai lambang mendiang raja Wisnuwardhana, dihias dengan pelbagai relief. 

Teras pertama memuat relief Kunjarakarna, dongeng didaktik yang tidak asing dalam kesusastraan Budha. Pada teras yang kedua, terpahat relief Partayajnya, sebuah cerita dari Mahabharata tentang Arjuna yang sedang bertapa di Gunung Indrakila, minta senjata. 

Teras ketiga berisi relief Arjuna Wiwaha, cerita perkawinan antara Arjuna dan Dewi Suprabha, hadiah bhatara Guru kepada Arjuna setelah mengalahkan raja raksasa Nirwatakawaca. Badan candi itu sendiri dihias dengan adegan Kalayawana, cerita tentang peperangan antara Raja Kalayawana dan Kresna. 
 

Topik Menarik