Penyelidik KPK Heran dengan Sprinlidik Kasus Suap PAW Bocor ke Tangan Kader PDIP

Penyelidik KPK Heran dengan Sprinlidik Kasus Suap PAW Bocor ke Tangan Kader PDIP

Nasional | okezone | Jum'at, 16 Mei 2025 - 14:24
share

JAKARTA - Penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Arif Budi Raharjo mengaku heran dengan bocornya surat perintah penyelidikan (sprinlidik), kasus suap pergantian antar waktu yang bocor ke seorang politisi PDI Perjuangan. 

Hal itu, ia sampaikan saat menjadi saksi dalam sidang kasus dugaan suap pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR RI dan perintangan penyidikan dengan terdakwa Hasto Kristiyanto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (16/5/2025). 

Awalnya, jaksa penuntut umum KPK meminta penjelasan Arif Budi, perihal bocornya sprinlidik itu ke tangan politisi PDIP. Bahkan, sprinlidik itu ditampilkan di salah satu talkshow. 

"Bisa saksi tegaskan bahwa sprinlidik yang saksi pegang itu memang hanya untuk kebutuhan tugas, dan tidak disebar luaskan untuk khalayak umum?," tanya jaksa. 

"Betul bapak," jawab Arif Budi. 

Arif menjelaskan, mencuatnya sprinlidik itu menyebabkan dirinya dipanggil Dewan Pengawas (Dewas) KPK. 

Ia melanjutkan, surat tersebut selalu ia bawa saat melakukan pengejaran terkait kasus suap PAW anggota DPR. Surat itu menurutnya, selalu ia simpan di kantong kursi pengemudi. 

"Di situ saya sampaikan bahwa yang menyiapkan dari awal untuk sprinlidik, sprin gas (surat perintah penugasan), semua dokumen-dokumen itu saya sendiri. Jadi saya packing dengan clear view, itu ada mereknya juga. Dan itu saya bawa ke mobil, itu saya tempat kan di, saya selalu duduk di belakang sopir. Itu saya tempatkan di depan," kata Arif. 

"Jadi kalau misalkan nanti terjadi OTT itu bisa langsung saya bawa, saya enggak bawa di tas, saya tempatkan di situ," sambungnya. 

 

Arif menambahkan, menyadari surat yang dimaksud sudah tidak lagi di mobilnya saat dirinya diamankan oleh seseorang eks pegawai KPK saat memantau pegerakan Harun Masiku di PTIK. 

"Ketika kemudian sprinlidik itu ada di meja pada saat kami dilakukan pam (pengamanan) oleh tim eks KPK itu, saya tahu bahwa ini diambil tanpa sepengetahuan kami," ujar Arif. 

"Kemudian, selesai kami melakukan ekspose untuk kasus itu dan naik ke penyidikan, enggak berapa lama, ada pemberitaan salah seorang dari kader PDIP, kemudian di dalam talkshow yang bapak sampaikan tadi menyampaikan mengibas-ngibaskan sprinlidik. Pada saat itu saya mengenali, bahwa yang dia kibas-kibaskan itu masih ada tertera di situ merek clear view yang dipakai untuk melindungi sprinlidik itu. Tapi ini masih dugaan saya bahwa malam itu memang saya melihat dari anggota di PTIK, karena ini ada dua, tapi saya enggak tahu apakah mereka berbagi dengan tim yang dibawa oleh eks penyidik itu, tapi mereka melakukan foto. Waktu mereka ngambil saya lihat, mereka memfoto sprinlidik itu," sambungnya. 

Menurutnya, hal tersebut pun sudah ia sampaikan ke Dewas saat dirinya dimintai keterangan. 

"Itu saya sampaikan kepada anggota Dewas pada saat itu, bahwa saya mengenali, itu yang ditunjukan itu adalah sprinlidik yang saya bawa pada saat itu. Saya enggak tahu bagaimana ceritanya, seorang, mungkin kader ya dari partai, dia memperlihatkan di hadapaan publik. Saya juga enggak tahu itu motifnya apa," pungkasnya.

Topik Menarik