Kelompok Militan Serang Wisatawan di Kashmir Tewaskan 26 Orang, Lukai 17 Lainnya

Kelompok Militan Serang Wisatawan di Kashmir Tewaskan 26 Orang, Lukai 17 Lainnya

Terkini | okezone | Rabu, 23 April 2025 - 12:14
share

SRINAGAR - Dua puluh enam orang tewas dan 17 lainnya cedera ketika tersangka militan melepaskan tembakan ke arah wisatawan di wilayah Jammu dan Kashmir, India, kata polisi pada Rabu, (23/4/2025), yang menjadi serangan terburuk di negara tersebut dalam hampir dua dekade. Serangan itu terjadi pada Selasa, (22/4/2025) di tujuan wisata populer Pahalgam di wilayah federal Himalaya yang indah yang telah menyaksikan kebangkitan pariwisata massal karena kekerasan pemberontak mereda dalam beberapa tahun terakhir.

Kelompok Militan Mengklaim Bertanggung Jawab

Itu adalah serangan terburuk terhadap warga sipil di India sejak penembakan Mumbai 2008 yang menewaskan lebih dari 160 orang.

Perdana Menteri Narendra Modi mempersingkat kunjungan dua harinya ke Arab Saudi dan kembali ke New Delhi pada Rabu pagi. Sementara Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman juga mempersingkat kunjungannya ke Amerika Serikat dan Peru untuk menangani peristiwa ini.

Polisi mengatakan bahwa serangan itu terjadi di padang rumput yang tidak dilalui kendaraan dan korban tewas termasuk 25 warga negara India dan satu warga negara Nepal, demikian dilansir Reuters.

Kelompok militan yang kurang dikenal, "Perlawanan Kashmir," mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dalam pesan media sosial. Kelompok itu menyatakan ketidakpuasan karena lebih dari 85.000 "orang luar" telah menetap di wilayah tersebut, yang memicu "perubahan demografi".

Pada Rabu, puluhan organisasi lokal menyerukan penutupan di wilayah federal untuk memprotes serangan terhadap wisatawan, yang jumlahnya terus meningkat dan telah membantu perekonomian lokal.

 

Banyak sekolah juga menangguhkan kelas untuk hari itu sebagai bentuk protes.

Maskapai penerbangan mengoperasikan penerbangan tambahan dari Srinagar, karena para pengunjung berbondong-bondong meninggalkan wilayah itu, kata para pejabat.

Kekerasan di Kashmir

Kekerasan militan telah melanda wilayah Himalaya, yang diklaim sepenuhnya tetapi sebagian dikuasai oleh India dan Pakistan, sejak pemberontakan anti-India dimulai pada 1989. Puluhan ribu orang telah terbunuh, meskipun kekerasan telah mereda dalam beberapa tahun terakhir.

India mencabut status khusus Kashmir pada 2019, membagi negara bagian itu menjadi dua wilayah yang dikelola federal - Jammu dan Kashmir, dan Ladakh. Langkah itu memungkinkan pemerintah daerah untuk mengeluarkan hak domisili kepada orang luar, yang memungkinkan mereka mendapatkan pekerjaan dan membeli tanah di wilayah itu.

Hal itu menyebabkan memburuknya hubungan dengan Pakistan, yang juga mengklaim wilayah tersebut. Perselisihan tersebut telah memicu permusuhan sengit dan konflik militer antara kedua negara tetangga yang bersenjata nuklir tersebut.

Serangan yang menargetkan wisatawan di Kashmir jarang terjadi. Insiden mematikan terakhir terjadi pada Juni 2024 ketika setidaknya sembilan orang tewas dan 33 orang terluka setelah serangan militan menyebabkan sebuah bus yang membawa peziarah Hindu terjun ke jurang yang dalam.

Topik Menarik