Erick Thohir Khawatir Pekerja Migran RI Jadi Korban Sapi Perah
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku khawatir dengan pekerja migran Indonesia (PMI) yang berpotensi menjadi sapi perah atau dimanfaatkan oleh oknum tertentu. Oleh karena itum dirinya mendorong perlindungan para pekerja migran harus ditingkatkan.
1. Lindungi Pekerja Migran
Salah satunya lewat usulan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp100 juta yang dapat diberikan kepada para PMI.
“Bagaimana perlindungan ini harus menjadi kunci, tidak hanya ketika kita bekerja sama menyiapkan KUR untuk mereka sebelum berangkat, jangan sampai mereka jadi sapi perah,” ujar Erick. usai menandatangani Mou dengan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) di Jakarta, Rabu (19/2/2025).
Menurutnya, perlindungan itu sekaligus menghindari para pejuang devisa negara dari ‘lintah darat’ yang kerap merugikan PMI.
“Karena belum kerja saja sudah istilahnya dibangkrutkan karena utang ini, belum kerja saja sudah bangkrut dan akhirnya mereka harus bekerja mati-matian, tapi tanpa pendapatan yang baik tentunya karena sudah diambil sebelumnya,” paparnya.
2. Cerita Erick Thohir
Di lain sisi, masih ada PMI yang belum mendapat perlindungan. Hal ini mengacu pada kasus yang dialami salah satu warga Indonesia yang bekerja di luar negeri.
Erick mengaku, pernah dipertemukan dengan seorang PMI, ketika dirinya melakukan perjalanan ke sebuah negara. Saat itu sang PMI menghampir Erick dan meminta pertolongan karena kontrak kerjanya tidak diperpanjang lagi imbas kecelakaan kerja.
“Ada waktu itu seorang laki-laki yang berjalan untuk dengan bantuan, kebetulan dia nyamperin saya ‘oh Pak’ gini-gitu, sangat akrab, sangat baik,” beber dia.
“Lalu saya tanya ‘ini dari mana? ‘oh bekerja Pak di luar negeri di kapal’. Lalu saya sampaikan ‘oh ini pulang?’ ‘putus kontrak Pak,’ ‘Loh kenapa?’ Karena kecelakaan,” lanjut Erick.
3. Mou dengan KP2MI
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) sepakat memberikan akses khusus kepada pekerja migran Indonesia (PMI) di sejumlah sarana transportasi milik perusahaan pelat merah, terutama akses keberangkatan di bandara.
Kesepakatan kedua kementerian ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Jakarta, Rabu (19/2/2025).
Erick Thohir menyebut, perseroan bakal memberikan akses khusus kepada para PMI baik di bandara, pelabuhan, hingga stasiun kereta api.
“Tadi Pak Menteri juga meminta bagaimana sosialisasi pekerja migran ini bisa mendapat akses di berbagai aset BUMN baik di airport, di pelabuhan, di kereta api dan lain-lainnya kita akan laksanakan Pak Menteri,” ujar Erick di kantor B2PMI.
Adapun, MoU secara umum terkait dengan kerja sama penguatan pelindungan dan pemberdayaan bagi pekerja migran Indonesia.
Erick mengatakan, MoU ini penting untuk meminimalisir risiko yang tidak terduga bagi pekerja migran Indonesia. Apalagi, sekitar 80 persen pekerja migran tercatat adalah perempuan.
“Hampir 80 adalah domestic worker dan perempuan. Nah karena itu dalam MOU ini salah satu yang terpenting bagaimana kita menyatukan data,” paparnya.
Persebaya Surabaya Akhiri Puasa Kemenangan di Liga 1 2024-2025, Bruno Moreira Girang Bukan Main
“Menyatukan sistem supaya data base daripada pekerja migran ini bisa benar-benar kita bisa memaksimalkan menjadi sebuah data yang bisa menjadi pemantauan dan perlindungan kedepannya," beber dia.