Prabowo Hemat Anggaran Rp750 Triliun, Ini Kata Ketum Kadin

Prabowo Hemat Anggaran Rp750 Triliun, Ini Kata Ketum Kadin

Terkini | okezone | Rabu, 19 Februari 2025 - 17:01
share

JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie buka suara soal penghematan anggaran yang dilakukan Presiden Prabowo. Menurutnya, kebijakan tersebut memberikan dampak bagi ekonomi nasional.

1. Kadin soal Efisiensi Anggaran Pemerintah 

Anindya mengungkapkan, efisiensi anggaran dalam jangka pendek memberikan dampak yang signifikan bagi industri. Namun demikian, untuk jangka panjang akan memberikan efek ganda yang positif bagi perekonomian Indonesia.

"Di dalam jangka pendek, tentu, apapun yang spendingnya kurang akan berdampak. Tapi selama efisiensi ini digunakan untuk investasi di SDM (sumber daya manusia), saya rasa dalam jangka menengah dan panjang itu akan terbayar berkali-kali lipat," ungkapnya dalam acara Indonesia Economic Summit 2025, Rabu (19/2/2025).

Lebih jauh Anindya menyampaikan bahwa ketika efisiensi anggaran dijalankan, sebenarnya ekonomi masih terus berputar. 

Dia mencontohkan, program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang bakal membantu meningkatkan industrialisasi di bidang ketahanan pangan.

"Seperti kita ketahui, (MBG) membutuhkan 85 juta telur, membutuhkan 85 juta sayap ayam, belum lagi beras, sayur-mayur. Jadi menurut saya efisiensi ini tentu akan terasa. Tapi selama digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat dan bisa meningkatkan multiplicasi ekonomi, yaitu adalah breakthrough yang saya rasa tepat diambil," pungkasnya.

Optimalisasi Ekonomi Biru Jadi Peluang Cuan Bagi Nelayan, Petani hingga UMKM

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyoroti besarnya potensi ekonomi biru di Indonesia. Menurutnya, bukan tidak mungkin Indonesia bisa menjadi juara dunia.

2. Potensi Ekonomi Biru

Ketua Kadin Anindya Novyan Bakrie menyampaikan, potensi ekonomi biru Indonesia perlu mendapat dukungan dan dikembangkan secara optimal, sehingga kedepan dapat berkontribusi pada penguatan ekonomi nasional.

 

"Saya melihat memang ini Kementerian yang patut didukung dan memang sudah bagus, di mana programnya itu satu tentunya konservasi daripada karang dan laut itu jumlahnya bisa lima kali lebih besar daripada di darat untuk CO2 emissionnya," kata Anindya, dalam acara Indonesia Economic Summit 2025, Rabu (19/2/2025). 

"Dan kalau dihitung jumlah karbon yang bisa disave itu bisa sampai Rp300 triliun pada saatnya. Dan yang kedua tentunya kalau kita lihat deposisi udang, tuna, cumi, lobster sampai ke rumput laut, ini hal yang kita bisa menjadi juara dunia," lanjutnya.

3. Pasar Ekonomi Biru 

Anindya mengatakan, ekonomi biru memiliki pasar yang sangat besar, yang nantinya bisa memberikan dampak positif bagi para nelayan dan petani di laut. Ia juga menyampaikan bahwa optimalisasi ekonomi biru dapat berdampak pada UMKM secara keseluruhan.

"Pasarnya sangat besar dan kita bisa memberdayakan banyak sekali tentunya nelayan-nelayan atau petani di laut dan juga UMKM," terangnya.

Hal senada juga sebelumnya diungkap oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono. Menurutnya, ada banyak potensi sumber daya laut yang belun digarap secara maksimal.

Potensi ini di antaranya karbon laut, pariwisata laut penangkapan ikan terukur, hingga budidaya laut.

Topik Menarik