Bawa Investasi, Prabowo Bakal Terima Kunjungan Macron ke RI Akhir Mei
JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie menggelar Business Forum dengan Asosiasi Pengusaha asal Prancis. Pertemuan terdapat sesi khusus membahas potensi kerjasama di sektor energi hingga infrastruktur.
"Di sini tadi rapatnya khusus ada yang bicara mengenai energy, infrastructure, financing, defense, consumer goods," kata Anin saat ditemui di Jakarta, Selasa (18/2/2025).
1. Bisnis Forum
Anin berharap business forum yang juga dihadiri Oleh Duta Besar Prancis untuk Indonesia dan Asosiasi Pengusaha asal Prancis ini bisa membuka jalur perdagangan yang lebih luas untuk produk dan komoditas Indonesia.
Menurutnya, saat ini total transaksi perdagangan antara Indonesia dengan Prancis sekitar USD3 miliar atau setara Rp48,82 triliun. Angka ini optimis bisa ditingkatkan lebih besar setelah business forum yang yang dilakukan.
"Sekarang itu trade antara kedua negara kurang lebih mirip jumlahnya total USD3 miliar. Tahun ini, saya rasa bukan hanya USD3 miliar, bisa berkali-kali lipat," sambung Anin.
2. Kerjasama RI-Prancis
Pada kesempatan tersebut, Anin sekaligus menceritakan latar belakang terselenggaranya business forum Indonesia-Prancis. Hal ini merupakan oleh-oleh dari lawatan Presiden Prabowo ke Prancis sekitar bulan Juli 2024 lalu sebagai Menteri Pertahanan era Presiden Ke-7 Joko Widodo.
"Sebenernya dari Juli lalu, waktu di Olimpiade di Paris. Dimana waktu itu Presiden Prabowo, menerima 25 CEO perusahaan-perusahaan besar dari seluruh Prancis, ada Danone, ada L'Oreal, ada Eramet, Total Energy, Michelin, dan masih banyak lagi," kata Anin.
"Nah sekarang ini delegasi dari MEDEF atau mirip ke Kadin nya Prancis, datang kesini, apalagi ada Indonesia-France Business Council untuk menindaklanjuti," pungkasnya.
3. Kunjungan Presiden Prancis
Presdien Prabowo Subianto berencana untuk menerima Presiden Prancis Emmanuel Macron pada akhir Mei 2025 mendatang. Hal ini untuk menindaklanjuti rencana kerjasama di bidang perdagangan dan Investasi antara kedua negara.
"Jadi ini (Business Forum Indonesia - Prancis) bagus sekali, dan ini bisa menjadi cikal bakal nanti pertemuan pak Prabowo yang katanya di akhir Mei, (menerima) kunjungan state visit dari Pak Presiden Macron, yang terakhir datang terakhir 2022 waktu G20," ujar Anindya Bakrie.
4. Potensi Kerjasama
Menurutnya, Indonesia dan Prancis memiliki potensi kerjasama yang cukup potensial di bidang investasi dan perdagangan. Prancis dinilai punya teknologi di bidang energi terbarukan, namun masih mencari pasar yang potensial untuk pengembangannya.
"Prancis itu adalah negara kedua terbesar di European Union, dan Indonesia negara terbesar di ASEAN. Jadi bisa juga membawa kestabilan investasi dan trade regional. Jadi itulah secara umumnya kita lihat," kata Anin.
"Prancis ini teknologi cukup maju untuk renewable energy. Tapi mereka membutuhkan suatu pasar untuk mengimplementasikan teknologinya, itulah di Indonesia," tambahnya.
Pada kesempatan itu, Anin mengatakan beberapa potensi kerja sama yang bisa dijalin dengan Prancis misalnya di sektor kedigantaraan, pertahanan, energi, infrastruktur, hingga pembiayaan.
"Yang selalu dimulai itu di negara Prancis itu tentunya banyak aerospace sama defense. Tadi kita juga melihat energi transisi itu cukup maju, bahkan nuklir pun juga kuat di Prancis," pungkasnya.