Kisah Haru Mia Audina, Legenda Bulu Tangkis yang Ogah Menyakiti Hati Warga Indonesia saat Pindah ke Belanda
KISAH haru Mia Audina menarik untuk diulas. Sebab, legenda bulu tangkis itu sempt ogah menyakiti hati warga Indonesia saat pindah ke Belanda.
Mia awalnya merupakan andalan Indonesia. Namun, ia memutuskan pindah kewarganegaraan ketika menikah dengan seorang lelaki berkebangsaan Belanda.
1. Jakarta
Sang atlet diketahui lahir di Jakarta pada 22 Agustus 1979. Mia sudah akrab dengan bulu tangkis di usia lima tahun dan masuk klub bersama kakaknya.
Dari situlah, Mia selalu turun naik podium untuk membawa pulang piala dari berbagai level, dari lokal hingga internasional. Puncak kariernya sebagai atlet nasional terjadi pada 1994 atau saat memasuki usia 15 tahun.
Saat itu, Mia mewakili Indonesia bersama para senior dalam ajang bergengsi, Piala Uber 1994. Tak disangka, perhelatan itu semakin menunjukkan tajinya di bulu tangkis.
Mia sukses memperdayai pemain China, Zang Ning, setelah melewati pertandingan sengit. Kemenangan diperoleh berkat kecerdasannya memukul kok yang bisa berubah arah sehingga menyulitkan lawan.
2. Harapan
Pada titik ini, kesuksesan Mia di Piala Uber 1994 jelas menjadi secercah harapan bagi masa depan bulu tangkis Indonesia. Ia digadang-gadang menjadi penerus Susy Susanti.
Prestasi Mia kian mentereng dengan membantu Indonesia juara Piala Uber 1995. Di perhelatan Olimpiade Atlanta 1996, ia membawa pulang medali perak mengalahkan Susy yang merebut perunggu.
3. Perubahan
Akan tetapi, di tengah kemercelangan karier, terjadi perubahan pada diri Mia. Sejak dekat dengan penyanyi Tylio Lobman, yang kemudian menikah di Belanda, ia disebut jarang latihan dan sering melanggar aturan.
PBSI cukup geram karena menganggap Mia tak lagi serius. Ia disebut ingin tetap membela Indonesia tetapi berlatih di Belanda. Federasi jelas tidak setuju!
Alhasil, Mia dikeluarkan dari Pelatnas PBSI dan tak lagi membela Indonesia. Hasratnya bermain masih tinggi dan menjadi bagian dari tim bulu tangkis Belanda!
4. Mundur
Mia Audina memilih berpindah kewarganegaraan dan akhirnya resmi membela Belanda sejak 2000. Kendati sudah ganti paspor, ia tidak mau menyakiti hati warga Indonesia.
Mia selalu meminta pada Belanda untuk tidak mengikutsertakannya di setiap turnamen bulu tangkis yang digelar di tanah kelahirannya. Namanya hilang dari skuad pada Piala Uber 2008. Ia juga sering mundur dari turnamen Indonesia Open!
Itulah kisah haru Mia Audina, legenda bulu tangkis yang ogah menyakiti hati warga Indonesia saat pindah ke Belanda. Semoga informasi ini berguna untuk pembaca sekalian.