Jangan Cuma Cari Untung! Raksasa Sawit Wajib Bantu Petani Kecil

Jangan Cuma Cari Untung! Raksasa Sawit Wajib Bantu Petani Kecil

Terkini | okezone | Kamis, 13 Februari 2025 - 15:45
share

BALI - Pemerintah mendorong perusahaan raksasa kelapa sawit untuk membantu petani kecil menjalani praktik keberlanjutan. Apalagi bisnis ini menghasilkan keuntungan yang besar, sehingga petani kecil bisa ikut sejahtera. 

1. Perusahaan Sawit Besar Harus Bantu Petani

"Jadi tentu saja kami sangat mendorong perusahaan-perusahaan swasta, ini kan bisnis menguntungkan. Nah, karena menguntungkan saya sangat mendorong semua private sector maupun dan juga BUMN bagaimana, udahlah, tolong agak capek dikit enggak apa-apa, tolong rakyat ini benar-benar dibina," ujar Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, di Bali, Kamis (13/2/2025). 

Menurutnya, keberlanjutan industri kelapa harus menjadi tanggung jawab bersama. Tujuannya supaya industri ini bisa meningkatkan kesejahteraan bangsa. 

"Ini bagian dari tanggung jawab kita, kita sebagai anak bangsa punya tanggung jawab semua, enggak hanya tanggung jawabnya pemerintah. Intinya adalah bagaimana sumber daya alam kita mau sumber daya alam berbasis migas, berbasis mineral maupun seberang, berbasis agro, itu semuanya meningkatkan kesejahteraan bangsa kita, menaikkan posisi bangsa kita dan memberikan prosperity kepada seluruh rakyat," ujarnya. 

Dirinya juga mengapresiasi perusahaan kelapa sawit yang sudah membantu membina para petani. Pasalnya selain berkelanjutan, produksi petani kecil juga meningkat. 

"Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak, perusahaan-perusahaan, swasta, BUMN, yang juga membina petani-petani plasma. 
Beberapa kasih laporan ke saya, ada petani plasma, Pak, binaannya. Pak Franky (Sinar Mas Agri), kemarin laporan sama saya, dia bibitnya benar, kemudian treatmennya mengikuti SOP-nya dari perusahaan, ternyata petani plasma itu produktivitas naik," ujarnya. 

2. Tantangan Baru Industri Sawit

Kepala Center for Transdisciplinary and Sustainability Sciences (CTSS) IPB University Damayanti Buchori mengaku bahwa untuk mengikuti prinsip keberlanjutan membutuhkan biaya besar. Misalnya, mengikuti sertifikasi
Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). 

"Tantangan sekarang sebetulnya di smallholder (petani kecil). Kalau perusahaan kan dia bisa menjalankan itu kan dengan all the finance yang dia punya. Tapi kemudian ketika kita bicara smallholder, di situ saya rasanya masih sangat perlu dibantu," ujarnya, dalam International Conference on Oil Palm and Environment (ICOPE) Series 2025 Day 2 di Bali Beach Convention, Bali, Kamis (13/2/2025).

 

Menurutnya, petani kecil harus dibantu mendapatkan modal supaya bisa mencapai sertifikasi seperti RSPO itu. Pemerintah mesti memperhatikan ini supaya praktik industri sawit berkelanjutan bisa dilakukan juga oleh petani kecil. 

"Itu kan nggak murah ya. Jadi apakah itu bekerjasama dengan NGO misalnya, atau kemudian ada pemerintah yang memang mempunyai program. Kan ada BPD, BKS, segala macam. Jadi bagaimana pemerintah masuk, sebenarnya lebih ke arah pemerintah, peran pemerintah membantu smallholder," ujarnya. 

Apalagi, kata Damayanti, pemerintah meminta produktivitas sawit ditingkatkan. Oleh karena, petani kecil harus banyak dibantu pemerintah. 

"Itulah kemudian kenapa BPD, BKS yang sekarang kalau nggak salah berubah nama jadi apa gitu ya. Itu seharusnya juga peran-peran mereka di situ ya. Membagai untuk membantu smallholder. Kan ada arah-arah pemerintah yang ingin nyampaikan, meningkatkan produktivitas dan produksi. Meskipun sekarang di dunia sudah kontribusinya besar," ujarnya.

Topik Menarik