Ketum Kadin Buka Peluang Kerja Sama RI-Uzbekistan

Ketum Kadin Buka Peluang Kerja Sama RI-Uzbekistan

Terkini | okezone | Selasa, 11 Februari 2025 - 21:18
share

JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia, Anindya Bakrie menyambut baik Menteri Luar Negeri Uzbekistan Bakhtiyor Saido dalam forum bisnis yang digelar Kadin di Ritz Carlton Jakarta, Selasa (11/2/2025). 


1. Hubungan Ekonomi dan Peluang Strategis


Adapun Uzbekistan-Indonesia Business Forum dengan tema Creating Oppprtunities & Strengthening Partnership ini menurut Anindya untuk menandai babak baru dalam hubungan ekonomi dan peluang strategis di kedua negara. 

“Dan hari ini, kita memiliki kesempatan untuk menerjemahkan ikatan historis tersebut ke dalam kerja sama ekonomi yang lebih besar. Hubungan perdagangan antara Indonesia dan Uzbekistan terus berkembang. Namun masih ada potensi yang signifikan yang belum dimanfaatkan,” kata Anindya dalam sambutannya di Uzbekistan-Indonesia Business Forum, Selasa (11/2/2025). 


2. Singgung Target Menlu Uzbekistan


Anindya juga menyinggung target Menlu Uzbekistan dalam potensi perdagangan sebesar USD500 miliar. 

“Saya pikir itu adalah target yang bagus untuk dicapai. Saat ini pada tahun 2023, ekspor Indonesia ke Uzbekistan bernilai sekitar 16 juta dolar AS,” ungkap Anindya. 

Anindya menjelaskan, utamanya, Indonesia mengekspor minyak kelapa sawit, peralatan listrik, dan produk makanan. Namun, ini hanya sebagian kecil dari apa yang dapat dicapai bersama.

Pertumbuhan ekonomi Uzbekistan yang pesat sebesar 6 persen, menurut Anindya menjadi konteks luar biasa di hari ini. 

“Saya yakin akan terus berkembang, dan reformasi pasar yang sedang berlangsung membuatnya menjadi tujuan yang menarik bagi bisnis Indonesia. Pada saat yang sama, Indonesia, dengan 270 juta konsumen dan posisi strategis di ASEAN, memberikan akses ke pasar yang luas dan dinamis bagi bisnis Uzbekistan,” jelasnya. 

 

3. Sektor-Sektor Utama

Adapun sektor-sektor utama yang dikerjasamakan meliputi pertanian dan pengolahan makanan, memanfaatkan keahlian Indonesia di bidang kelapa sawit, rempah-rempah, dan perikanan, dengan kekuatan Uzbekistan di bidang kapas dan gandum.

“Tekstil dan pakaian jadi, memperluas ekspor kapas berkualitas tinggi Uzbekistan ke industri manufaktur tekstil Indonesia. Juga farmasi dan perawatan kesehatan, meningkatkan kemitraan untuk menyediakan obat-obatan yang terjangkau dan berkualitas tinggi. Saya percaya ini adalah salah satu sektor kesehatan masa depan,” ungkap Anindya. 

Teknologi dan ekonomi digital, menjajaki peluang di bidang e-commerce, fintech, dan pengembangan TI, terutama kecerdasan buatan (AI) juga menjadi pembahasan. Menurut Anindya, tidak ada yang tidak dapat Anda lakukan di era AI ini. 

“Dan saya yakin kedua negara dapat bekerja sama dengan baik di sektor ini. Salah satu perkembangan yang paling menarik dalam hubungan bilateral kita adalah peningkatan penerbangan dan pariwisata,” imbuhnya. 

Selain itu, dengan adanya penerbangan langsung antara Tashkent dan Jakarta, perjalanan di dalam negeri menjadi lebih mudah dari sebelumnya, yaitu tujuh hingga delapan jam. 

Adapun potensi ekonomi antara kedua negara sangat besar, dan forum hari ini adalah langkah penting untuk membuka peluang baru, memperkuat perdagangan dan investasi, dan tidak hanya akan membawa manfaat ekonomi, tetapi juga akan memperdalam ikatan persahabatan dan kerja sama di antara orang-orang. 

“Jadi, hadirin sekalian, mari kita manfaatkan kesempatan ini dengan visi dan tekad, dan bersama-sama kita dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi Uzbekistan dan Indonesia. Dan kami percaya, Uzbekistan-Indonesia yang makmur akan baik untuk dunia, yang seharusnya stabil dan jauh lebih selaras,” pungkas Anindya.

Topik Menarik