Hemat Anggaran, Prabowo: Saya Setop Pengeluaran Mubazir, Alasan untuk Nyolong!
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mengungkap alasannya untuk menghemat anggaran dengan kebijakan efisiensi. Menurutnya, kekayaan negara harus sepenuhnya diperuntukkan bagi kepentingan rakyat, dan untuk itu, pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu harus dihentikan.
"Benar-benar saya nangkap di mana-mana rakyat kita sudah tidak mau lagi membiarkan kekayaan rakyat diambil terus. Saya benar-benar saya merasa mendapat kekuatan hari ini dan hari-hari setiap saat saya turun melihat rakyat di mana-mana dan saya ke mana-mana saya merasakan rakyat itu menangkap rakyat Indonesia sudah tidak bisa dibohongi lagi,” kata Prabowo dalam pidatonya di Kongres XVIII Muslimat NU di Jatim International Expo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2025).
Prabowo pun mengungkapkan bahwa ada pihak-pihak yang melawan kebijakan penghematan ini. “Saya melakukan penghematan, saya ingin pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu pengeluaran-pengeluaran yang mubazir, pengeluaran-pengeluaran yang alasan untuk nyolong, Saya ingin dihentikan, dibersihkan. Ada yang melawan saya, ada. Dalam birokrasi merasa sudah kebal hukum merasa sudah menjadi raja kecil, ada,” tegasnya.
Prabowo berkomitmen untuk memperbaiki kehidupan masyarakat Indonesia, terutama dalam bidang pendidikan. Ia menyoroti kondisi sekolah-sekolah di Indonesia, dengan menyebutkan bahwa negara memiliki sekitar 330.000 sekolah, namun anggaran yang tersedia hanya cukup untuk memperbaiki sekitar 20.000 sekolah.
"Saya mau menghemat uang-uang itu untuk rakyat untuk memberi makan untuk anak-anak rakyat. Saya ingin memperbaiki semua sekolah Indonesia,” kata Prabowo.
“Kita punya 330.000 sekolah. Ibu-ibu yang guru angkat tangan. Ibu-ibu benar nggak? Lihat sekolah-sekolah perlu diperbaiki atau tidak? Saya berapa hari ini lihat sekolah-sekolah. Kita punya 330.000 sekolah. Anggaran untuk perbaikan sekolahnya cukup untuk memperbaiki mungkin 20.000 sekolah. Berapa tahun kita mau selesaikan 330.000 sekolah?” ujarnya.
Minus Kepala Daerah PDIP, Mendagri Tito Karnavian Gojlok Peserta Retreat dengan Senam Pagi
Ia juga meminta jajarannya untuk mengurangi perjalanan dinas ke luar negeri. “Karena itu perjalanan dinas perjalanan ke luar negeri dikurangi. Kau boleh melawan Prabowo tapi nanti kau lawan emak-emak itu semua itu. Bandel, nablek,” katanya.
“Nggak usah ke luar negeri, 5 tahun nggak usah ke luar negeri kalau perlu. Yang perlu keluar negeri yang tugas. Tugas ke luar negeri tugas belajar boleh, tugas untuk atas nama negara boleh. Jangan tugas yang dicari-cari untuk jalan-jalan. Kalau mau jalan-jalan pakai uang sendiri,” kata Prabowo.
“Loh presiden Prabowo sering ke luar negeri? Saya diundang sebagai kepala Indonesia kepala negara dalam konferensi konferensi penting oleh negara-negara yang penting dan saya mewakili bangsa untuk mengamankan kepentingan bangsa,” pungkasnya.