Mengapa Tidak Ada Jembatan Yang Menghubungkan Eropa dan Afrika? Ini Alasannya

Mengapa Tidak Ada Jembatan Yang Menghubungkan Eropa dan Afrika? Ini Alasannya

Global | okezone | Minggu, 9 Februari 2025 - 19:03
share

JAKARTA - Di mana Eropa dan Afrika hampir bertemu, di sana terbentang Selat Gibraltar. Selat sempit namun penting ini menjadi saksi bisu sejarah panjang dan interaksi budaya antara dua benua. Di selat ini, gelombang Laut Mediterania bertemu dengan gelombang Samudra Atlantik, menciptakan arus yang kuat dan dinamis. Selat ini juga menjadi rumah bagi berbagai jenis makhluk laut, dari lumba-lumba hingga paus, yang menjadikan selat ini sebagai habitat yang kaya akan keanekaragaman hayati.

Gagasan membangun jembatan yang menghubungkan Eropa dan Afrika bukanlah isapan jempol belaka. Rencana ambisius ini telah lama menjadi wacana menarik, namun terganjal berbagai tantangan yang tak mudah diatasi. Mulai dari kedalaman laut yang ekstrem, arus laut yang kuat, hingga kondisi geologi yang kompleks, tantangan teknis yang harus dihadapi sangatlah besar. Belum lagi biaya konstruksi yang sangat mahal, dampak lingkungan yang perlu diantisipasi, dan risiko geopolitik yang melibatkan berbagai kepentingan negara.

Dari puncak Jebel Musa di Maroko, atau dari ketinggian Mirador del Estrecho di Spanyol, dua benua itu tampak begitu dekat, seolah-olah dapat dijangkau hanya dengan sentuhan tangan. Selat Gibraltar membentang di bawahnya, sebuah lukisan alam yang indah dengan airnya yang berkilauan dan langit birunya yang luas. Namun, di balik keindahan yang memukau ini, tersembunyi sebuah tragedi kemanusiaan yang memilukan. Ratusan migran, meninggalkan tanah air mereka yang dilanda kemiskinan dan konflik, setiap hari mempertaruhkan nyawa mereka menyeberangi selat sempit ini dengan perahu-perahu reyot yang penuh sesak. Mimpi akan kehidupan yang lebih baik di Eropa menjadi pendorong utama, meski risiko yang harus dihadapi sangat besar.

Jembatan di Selat Gibraltar bukan hanya proyek infrastruktur, tetapi juga proyek politik dan sosial yang kompleks. Pembangunannya akan melibatkan dua negara dengan kepentingan yang berbeda, Spanyol dan Maroko. Pembangunan jembatan sebesar ini akan membutuhkan investasi yang sangat besar, yang jumlahnya bisa mencapai miliaran euro. pembangunan jembatan dapat memengaruhi ekosistem laut di area tersebut dan memiliki konsekuensi negatif bagi keanekaragaman hayati setempat.

 

Jembatan di Selat Gibraltar adalah ide visioner yang membutuhkan pertimbangan yang matang dari berbagai aspek. Bukan hanya soal biaya dan teknik, tapi juga politik, ekonomi, dan sosial. Selain itu, jembatan ini bukan hanya proyek teknik, tapi juga proyek politik dan sosial yang sarat kepentingan.

Proyek tersebut adalah simbol harapan akan konektivitas dan kemajuan, sekaligus kekhawatiran akan dampak yang tak terduga. Ia dapat menghubungkan dua benua, tapi juga memisahkan mereka dalam pusaran kepentingan yang kompleks, mulai dari kedaulatan dan kendali akses hingga isu migrasi dan keamanan.

Topik Menarik