Gunung Lewotobi Laki-Laki Masih Erupsi Tiap Hari, Kepala BNPB: Waspada!
JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto mengatakan sejak erupsi pada Minggu 3 November 2024 lalu, Gunung Lewotobi Laki-Laki masih terus erupsi setiap hari. Ia mengimbau masyarakat tetap waspada karena tidak dapat diketahui secara pasti kapan gunung akan erupsi lagi.
Sampai sekarang belum ada yang bisa memprediksi, baik itu dengan ilmu pengetahuan secara tepat kapan gunung bisa meletus. Gunung sampai hari ini masih dinamis, mudah-mudahan semakin ke sini makin baik. Gunung adalah bagian kehidupan kita, tidak bisa kita pindahin gunung ke laut, kita sebagai manusia yang menyesuaikan hidup kita supaya ketika gunung erupsi tidak membahayakan hidup kita dan keluarga kita," ujar Suharyanto dalam keterangannya dikutip, Sabtu (9/11/2024).
Bukti walaupun landai selama 20 tahun (sejak erupsi tahun 2002), tiba-tiba meletus. Di tahun 2024 tidak perlu 20 tahun, Januari 2024 (erupsi) saya ke sini, tidak sampai setahun saya balik lagi dan lebih besar (dampaknya). Tidak ada siapapun yang bisa menjamin Gunung Lewotobi Laki-Laki tidak meletus lagi. Alam tidak bisa dilawan, kalau kita melawan alam, kita menjadi korban, tambahnya.
Suharyanto menekankan bagi warga yang berada di zona bahaya, diupayakan untuk relokasi ke tempat lebih aman, semata-mata untuk menjaga keselamatan para warga.
Kita ke depan harus berpikir tidak bisa tinggal di radius bahaya direlokasi, tidak bisa hidup seperti erupsi kemarin. Bapak dan Ibu tidak harus menempati relokasi lahan yang disiapkan pemerintah, yang punya saudara dan lahannya di luar zona bahaya boleh pindah di situ, rumahnya dibangun pemerintah, ucapnya.
Aset tidak hilang akan menjadi hak Bapak dan Ibu, boleh dipergunakan untuk berkebun atau berternak, yang tidak boleh tinggal di situ, untuk keselamatan kita dan keluarga, imbuh Suharyanto.
Lebih lanjut, Suharyanto menyebut mengantisipasi adanya korban dari erupsi yang terus terjadi, pemerintah bersama lembaga terkait melakukan buka tutup di pintu-pintu masuk dan keluar yang mengarah ke zona bahaya, menyesuaikan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Buka tutup jalan, ketika gunung aktif. Dibantu Satgas dari TNI Polri dibawah kendali BNPB, ungkapnya.