Intip Potensi Bisnis Wijen di Indonesia

Intip Potensi Bisnis Wijen di Indonesia

Terkini | okezone | Senin, 4 November 2024 - 12:40
share

JAKARTA - Indonesia masih mengimpor biji wijen sekitar 3.000 ton atau senilai Rp100 miliar. Padahal kebutuhan wijen di Tanah Air sangat besar, sehingga penting untuk diproduksi dalam negeri.

Kepala Pusat Standar Instrument Perkebunan, Kementan, Kuntoro Boga Andri mengungkapkan, camilan pasar seperti onde-onde, mochi, atau minyak seasoning biasanya mengandung biji wijen. Biji wijen telah menjadi bagian penting dari tradisi kuliner di Asia selama berabad-abad.

Di Yunani dan Turki, biji wijen menjadi bahan utama dalam banyak resep. Di Asia Timur, Jepang dan Korea memanfaatkan biji wijen dalam bentuk biji utuh, pasta, dan minyak untuk berbagai hidangan. Di Afrika, biji wijen yang dihaluskan sering digunakan sebagai bahan tambahan dalam masakan berbasis ikan atau sup.

Wijen (Sesamum indicum) telah dibudidayakan sejak ribuan tahun lalu dan diakui sebagai salah satu tanaman penghasil minyak tertua dalam sejarah peradaban manusia. Di Indonesia, wijen banyak dikembangkan di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara.

Wilayah-wilayah ini memiliki kondisi iklim dan tanah yang mendukung pertumbuhan tanaman wijen, terutama daerah dengan curah hujan yang relatif rendah dan suhu hangat. Beberapa sentra produksi wijen juga dapat ditemukan di daerah-daerah lain dengan kondisi serupa, di mana pertanian wijen biasanya dikelola secara tradisional oleh petani lokal.

Sayangnya, meskipun kaya akan manfaat dan nilai jual, wijen masih sering diabaikan dan masih dalam skala pengembangan pertanian lokal. Potensi wijen sebagai komoditas yang adaptif dan tahan iklim kering belum dimanfaatkan secara optimal, ujar Boga dalam keterangannya, Senin (4/11/2024).

Wijen kaya akan protein, serat, vitamin E, kalsium, magnesium, serta berbagai antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan. Selain itu, minyak yang dihasilkan dari biji wijen memiliki kandungan lemak tak jenuh yang tinggi, menjadikannya pilihan sehat sebagai bahan pangan.

Dalam perdagangan global, India merupakan negara utama eksportir wijen dengan pangsa pasar sebesar 21, diikuti oleh Sudan dan Ethiopia. Sementara negara importir terbesar adalah China dengan pangsa 27, diikuti oleh Jepang 13, dan Turki 8.

Produksi wijen nasional di Indonesia saat ini masih tergolong rendah, dengan total produksi hanya mencapai 1.475 ton per tahun dan luas tanam sekitar 3.200 hektar.

Produktivitas dari budidaya wijen oleh petani Indonesia pun belum optimal, rata-rata berkisar antara 0,5 hingga 1 ton per hektar. Hal ini menunjukkan bahwa potensi hasil dari budidaya wijen masih jauh dari target yang diharapkan, ujarnya.

Topik Menarik