Polisi Diminta Berantas Preman di Pasar Tumpah di Jalan Merdeka Bogor
BOGOR - Warga semakin mengeluhkan keberadaan Pasar Tumpah di Jalan Merdeka, Bogor, Jawa Barat. Pedagang di lokasi juga mengaku takut intimidasi dan aksi premanisme yang dilakukan oknum ormas jika bersedia direlokasi oleh Pemkot Kota Bogor.
Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah menilai untuk penyelesaian persoalan tersebut. Pemkot Bogor harus berani tegas hingga lakukan penyelidikan ulah premanisme oleh oknum ormas
"Aparat Penegak Hukum (APH) harus investigasi dengan (oknum-oknum) termasuk preman yang bermain disitu," kata Trubus dihubungi Sabtu (14/9/2024).
Menurutnya, Pemkot harus berkolaborasi dengan aparat penegak hukum lainnya. Dalam hal ini, Polresta Bogor juga harus mendampingi relokasi pedagang di pasar Jalan Merdeka, Kota Bogor.
"Sehingga posisi pedagang disana juga terlindungi dan nyaman ketika direlokasi oleh petugas," kata Trubus.
Menurutnya, pintu masuk dalam pengambilan kebijakan dengan sikap berani dari Pemkot Kota Bogor yang harus berani investigasi. Hasil investigasi itu dilaporkan ke aparat penegakan hukum.
"Laporkan pihak-pihak yang terlibat, kalau ada pelanggaran hukum. Apalagi jika sampai ada pungli kepada pedagang," tutupnya.
Sekadar diketahui sudah 20 tahun keberadaan pasar tumpah di Jalan Merdeka, Bogor Tengah, Kampung Ciwaringin tidak dapat teratasi. Boy Warga Kampung Ciwaringin mengaku dapat informasi ada oknum ormas yang memanfaatkan pedagang pasar.
"Kami sudah laporkan ke Pemkot tetapi tidak ada tindakan tegas oleh Pemkot Bogor," tutur Boy.
Boy mengaku keberadaan ormas di pasar tumpah tidak saja buat resah pedagang, tetapi juga warga sekitar. Bahkan ormas tersebut berani secara terang-terangan melakukan premanisme.
"Mereka sampai berani bawa-bawa senjata tajam dan senjata api. Polisi seolah tutup mata begitu aja. Bahkan infonya yang kami dapat ada pedagang yang dibacok hingga meninggal dan pelakunya, masih bebas berkeliaran," kata Boy.